Daging ayam sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sebagai salah satu lauk-pauk yang paling populer. Menu daging ayam merupakan menu wajib, baik yang dimasak di rumah sendiri maupun sebagai sajian warung makan hingga restoran. Hal ini menunjukkan permintaan pasar yang tinggi dari masyarakat sehingga stok daging ayam harus selalu tersedia. Tentu saja ini menjadi hal yang positif khususnya bagi para pedagang daging ayam di pasar. Namun amat disayangkan, karena tak jarang beberapa oknum nakal masih sering kali memanfaatkan moment ini untuk menjual daging ayam yang tak layak konsumsi seperti daging ayam tiren, daging ayam formalin, bahkan daging ayam suntik air. Oleh karena itu, konsumen harus sangat hati-hati dalam memilih dan membeli daging ayam yang baik. Lalu bagaimana cara membedakan daging ayam segar dengan daging ayam tak layak konsumsi? Yuk, cek ciri-ciri daging ayam berikut ini yah!

Jenis Daging Ayam Tidak Layak Konsumsi
Ada beberapa jenis daging ayam tak wajar yang beredar di pasaran, antara lain ayam yang mengandung formalin, ayam tiren (mati kemaren), dan ayam suntik air. Bukanlah hal baru bahwa ayam berformalin telah beredar lama di pasaran, padahal sudah jelas dilarang oleh pemerintah. Hal ini karena formalin merupakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Ayam yang mengandung formalin bersifat mutagen (penyebab mutasi sel) dan karsinogenik (penyebab kangker).
Ayam tiren adalah istilah bagi ayam yang dipotong kemarin (kemaren) dan umumnya dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasaran. Tentu saja ayam tiren bukanlah ayam segar yang artinya kualitas dan kandungan gizinya sudah menurun drastis. Bahkan ayam tiren ini mengandung banyak mikroba patogen terutama Salmonella sp. Selain itu, oknum nakal tersebut akan membuat ayam tiren nampak segar dengan memberikan formalin. Sungguh menyeramkan yah!
Nah, yang ketiga adalah ayam suntik air. Tujuan ayam suntik air ini sama dengan daging sapi gelonggongan yaitu agar nampak lebih besar. Perbedaannya adalah jika sapi gelonggongan diberi air minum sebelum disembelih, namun jika ayam diberi suntikan air dibagian punggung, paha dan dada ketika sudah menjadi karkas. Ayam jenis ini juga sudah mengalami penurunan kandungan gizi serta menyebabkan kerugian secara ekonomis bagi konsumen.

Ciri-ciri Daging Ayam
Konsumen harus hati-hati ketika berbelanja daging ayam di pasar, terlebih ketika tiba hari besar dan perayaan tertentu. Dilansir dari laman Fapet IPB, ada beberapa ciri-ciri daging ayam yang tidak layak konsumsi tersebut. Yuk simak penjelasannya berikut ini yah!
Ayam Formalin
- Warna yang pucat
- Tercium aroma obat
- Kulit nampak kaku
- Tidak dikerumuni lalat
Ayam Tiren
- Bau yang menyengat
- Warna merah kehitaman
- Harga yang murah dibandingkan dengan harga di pasaran
Ayam Suntik Air
- Banyak air yang menetes ketika digantung
- Kulit nampak mengkilap
- Daging kaku dan tidak lembek ketika ditekan
Ayam Segar

Lain halnya dengan daging ayam segar yang memiliki ciri-ciri
- Berwarna putih kekuningan
- Beraroma segar
- Kenyal dan elastis ketika ditekan
Baca juga : Salah Paham, “Si Merah” Pada Cairan Daging ini Bukan Darah!
Nah, itulah ciri-ciri daging ayam yang tidak layak konsumsi seperti ayam formalin, tiren, dan suntik air. Jadi, sekarang sudah tahu yah bagaimana cara membedakan daging ayam yang tidak wajar dengan daging ayam segar? Pilihlah daging ayam yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) dan mari lebih selektif dan waspada dalam berbelanja, agar kesehatan diri dan keluarga tetap terjaga.