Teknik budikdamber memang sedang populer belakangan ini. Teknik ini merupakan salah satu teknik urban farming yang memanfaatkan lahan dan ruang sempit untuk bertani sekaligus beternak ikan.

image via Trubus
Sehingga, boleh dibilang budikdamber cocok untuk wilayah perkotaan yang memang sudah mempunyai lahan yang sedikit akibat alih fungsi lahan untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan.
Namun sebenarnya apakah budikdamber itu?
Pengertian
Budikdamber sendiri adalah singkatan dari budi daya ikan dalam ember. Teknik ini termasuk teknik akuaponik, yaitu penggabungan budi daya ikan dan sayuran dalam satu tempat.
Akan tetapi, budikdamber ternyata mempunyai perbedaan dari akuaponik. Apabila akuaponik pada umumnya listrik, lahan, dan biaya, budikdamber malah sebaliknya bahkan hemat air dan perawatannya mudah.
Adalah Juli Nursandi, dosen Budidaya Perikanan dari Politeknik Negeri Lampung yang menemukan dan menamakan teknik ini sejak memulai percobaan dan penelitian pada 2015-2016.
Apakah Semua Jenis Ikan dan Tanaman Bisa Dibudidayakan?
Tidak semuanya bisa. Hanya beberapa jenis. Untuk ikan, yaitu ikan lele, patin, sepat, betok, gabus, dan gurame. Ikan-ikan tersebut diketahui mempunyai ketahanan terhadap oksigen yang rendah.
Sedangkan untuk tanaman adalah tergantung dari jenis media yang digunakan. Jika menggunakan arang adalah kangkung, bayam Brasil, dan genjer. Untuk yang menggunakan arang, kain, dan tanah, bisa semua jenis tanaman.
Bagaimana Cara Membuatnya?
Untuk membuatnya siapkan peralatan-peralatan berikut:
- Ember 80 liter
- Arang batok kelapa
- Gelas plastik
- Benih lele
- Tang
- Kawat
- Bibit kangkung
- Solder
Setelah bahan-bahan di atas sudah disiapkan, mulailah dengan langkah-langkah berikut:
Media Tanam Sayur
- Lubangilah gelas plastik berjumlah 10 buah dengan solder.
- Kemudian Potong kangkung, dan sisakan bagian bawah.
- Masukkanlah kangkung ke dalam gelas.
- Isi gelas yang berjumlah 10 buah itu dengan arang batok kelapa antara 50 sampai 80 persen ukuran gelas.
- Terakhir, potonglah kawat dengan ukuran kurang lebih 12 cm lalu buatlah model kait sebagai pegangan gelas di ember.
Media Budikdamber
- Isilah air sebanyak 60 liter ke dalam ember lalu amkan kurang lebih 1-2 hari.
- Masukkan benih ikan lele. Diamkan 1-2 hari.
- Rangkai gelas kangkung di pinggir ember
Seperti Apa Pemeliharaannya?
Pemeliharaan dengan teknik budikdamber ini tentunya membutuhkan tempat yang cukup untuk terkena matahari agar tanaman yang dibudidayakan seperti kangkung bisa terlihat tumbuh di hari ketiga.
Meski begitu apabila tanaman mempunyai kutu pada pada daun harus segera dibuang daun atau batang yang ada kutu tersebut atau kangkung akan keriting dan mati. Bila kangkung membesar, airnya juga akan lebih banyak.
Bagi ikan seperti lele untuk pemberian pakan bisa 2-3 kali secara rutin. Jika panjang ikan 5-7 cm, pakannya harus pf800. Ikan dengan panjang 10 cm pf100. Jika lebih dari 12Â cm pakannya, untuk lele, adalah 781-2, 781-1, dan 781.
Air harus diganti saat nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk, dan ikan menggantung yang ditandai dengan kepala di atas dan ekor di bawah. Penggantian sekitar 10-14 hari sekali, dan penyedotan sekitar 5-8 liter saja.
Bagaimana Cara Memanennya?
Panen tanaman bisa dilakukan pada 14-24 hari sejak tanam. Untuk memanen tanaman ini potong dan sisakan bagian bawah tunas supaya dapat tumbuh kembali. Jaraknya 10-14 hari sekali, dan tanama dapat bertahan kurang lebih 4 bulan.
Untuk panen ikan dapat dalam waktu 2 bulan. Dengan catatan, benih bagus dan pakan baik. Tingkat ketahanan hidup ikan seperti lele bisa berkisar dari 400 hingga 100%.
Nah, itulah teknik budikdamber yang bisa kamu lakukan dalam keterbatasan lahan dan ruang. Apalagi teknik ini terbilang mudah. Cocok untuk kamu yang anti-ribet.
Dengan berbudikdamber pun kamu juga mendapatkan keuntungan. Selain sebagai obat anti-bosan di tengah pandemi, kamu juga bisa mengonsumsi langsung hasilnya. Tentu saja selain menyegarkan, juga menyehatkan. Tertarik mencoba?
Referensi:
- Aida, N. (2021). Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember Halaman all – Kompas.com. KOMPAS.com. Retrieved 31 January 2021, from shorturl.at/qrEP7
- Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto. Disperta.mojokertokab.go.id. (2021). Retrieved 31 January 2021, from shorturl.at/wFPY5