Tidak jarang kita jumpai buah-buahan yang belum matang namun sudah dijual, seperti mangga dan alpukat. Namun kondisi buah yang masih mentah ini tak mengurungkan niat para pembeli. Karena untuk mematangkan buah ini, ada satu tradisi yang selalu diajarkan secara turun-temurun yaitu menyimpannya di dalam wadah berisi beras. Ajaibnya, metode ini memang terbukti efektif untuk mematangkan buah. Lalu muncul pertanyaan, benarkah beras mempercepat kematangan buah? Atau hanya sebuah kebetulan belaka? Penasaran, bukan? Yuk simak penjelasan berikut ini!
Beras Mempercepat Kematangan Buah
Sudah menjadi rahasia umum penggunaan beras menjadi solusi yang efektif untuk mematangkan buah-buahan seperti alpukat dan mangga. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Ternyata, kunci utama buah menjadi matang adalah adanya gas etilen (ethylene) yang berasal dari buah tersebut. Gas etilen ini merupakan hormon berupa gas yang secara natural muncul untuk memproses kematangan buah-buahan.
Keberadaan gas etilen inilah yang menjadi faktor penentu matangnya buah-buahan yang disimpan di dalam wadah berisi beras. Penyimpanan buah dalam beras ternyata mampu menjebak gas etilen ini agar terkonsentrasi secara penuh untuk mematangkan buah yang disimpan.
Oleh karena itu, maka tak heran jika beras mampu mematangkan buah-buahan.
Namun mengapa buah-buahan seperti pisang, alpukat, dan mangga banyak dijual dalam keadaan masih mentah yah?
Hal ini karena, jenis buah-buahan ini ketika matang akan memiliki tekstur yang lebih lunak, sehingga untuk mengurangi resiko kerusakan, maka buah-buahan tersebut dijual dalam kondisi belum matang sempurna. Namun khusus untuk alpukat, jenis buah ini memang tidak bisa matang di pohon, sehingga penyimpanan dengan perlakuan semacam ini memang diperlukan.
Baca juga : Wajib Coba, Inilah 5 Jenis Alpukat yang Bagus untuk Dikonsumsi!
Adakah Metode Lain untuk Mematangkan Buah-buahan?
Dilansir dari laman One Green Planet, ada 3 (tiga) metode yang dapat digunakan untuk mempercepat kematangan buah, salah satunya adalah penyimpanan dalam beras. Dua metode lainnya adalah:
1. Penyimpanan dengan menggunakan paper bag
Prinsip penyimpanan ini sama dengan penggunaan beras, yaitu mencegah gas etilen menguap ke udara agar fokus mematangkan buah yang disimpan. Penggunaan paper bag juga termasuk efektif dan banyak digunakan oleh orang-orang di Eropa sebagai metode mematangkan alpukat.
Sebagai penunjang agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan cepat, biasanya ditambahkan buah-buahan lain seperti pisang. Hal ini karena pisang merupakan buah yang mengeluarkan gas etilen paling banyak diantara buah-buahan yang lain.
2. Penyimpanan dengan menggunakan kain katun khususnya bahan linen
Metode yang satu ini juga disarankan untuk mematangkan buah-buahan. Namun penggunaan metode ini umumnya hanya untuk buah-buahan yang memiliki kulit yang lembut seperti buah persik (peach) dan plum.
Itulah sekilas jawaban dari pertanyaan banyak orang mengenai alasan mengapa beras mampu mematangkan buah-buahan. Jadi, sekarang rasa penasarannya sudah terjawab yah? Dan terbukti, bahwa beras menjadi salah satu metode untuk mematangkan beberapa jenis buah-buahan seperti mangga dan alpukat.
Baca juga : Ini Dia 5 Jenis Mangga Lokal yang Terkenal Kemanisannya
Sumber:
One Green Planet “3 Easy Hacks That Will Help You Ripen Fruit Fast”