Ayam Kalkun, Usaha Ternak Unggas yang Menjanjikan Untung Besar

Ayam dan bebek merupakan dua jenis daging unggas yang menjadi komoditas pangan utama masyarakat. Namun, tahukah kamu ada pula daging unggas alternatif yang menawarkan peluang bisnis sangat menjanjikan? Unggas tersebut adalah ayam kalkun yang memiliki ciri khas pada ukuran super besar dan kerap dikenal sebagai ayam hias.

Usaha ternak unggas ayam kalkun
sumber gambar: Hobi Ternak

Dibandingkan dengan tingkat konsumsi ayam atau bebek, kebiasaan makan daging ayam kalkun di Indonesia memang masih rendah. Meski begitu, peluang bisnis ternak unggas yang satu ini ternyata menjanjikan keuntungan besar, lho! Apalagi, permintaan terhadap daging kalkun bakal terus meningkat seiring popularitasnya.

Keuntungan Usaha Ternak Ayam Kalkun

Kalau kamu memilih untuk menjalankan usaha ternak ayam kalkun, terdapat 5 keuntungan utama yang bisa didapatkan, yaitu:

1. Biaya operasional yang murah

Salah satu pengeluaran yang menjadi beban para peternak adalah biaya pakan. Namun, situasinya bakal berbeda kalau kamu memilih beternak kalkun. Kamu dapat memanfaatkan eceng gondok sebagai campuran untuk pakan kalkun. Dengan cara ini, pengeluaran untuk pembelian pakan dapat ditekan jadi lebih terjangkau.

2. Proses penetasan yang mudah

Budidaya ayam kalkun relatif jauh lebih mudah dibandingkan dengan unggas lain. Alasannya adalah karena tingkat kegagalan penetasan telur yang rendah. Menurut pengalaman peternak kalkun asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bernama Ahmad Suyatno, tingkat kegagalan penetasan telur relatif rendah.

Dikutip dari Detik.com, Suyatno mengatakan kalau dari total 40 pasang induk kalkun, dia memperoleh sebanyak 500 butir telur per bulan. Selanjutnya, angka kegagalan penetasannya cuma 5%. Dengan begitu, risiko kerugian akibat gagal menetas relatif sangat rendah.

3. Modal awal yang terjangkau

Usaha ternak unggas jenis ayam kalkun juga bisa kamu jalankan dengan modal awal yang sangat terjangkau, bergantung dengan jenisnya. Indukan ayam kalkun jenis bronze, penciled, serta golden palm, relatif murah, bisa didapatkan seharga Rp700 ribu hingga Rp850 ribu sepasang. Sementara itu, indukan kalkun white holland, bourbon red, atau royal palm, punya harga jauh lebih mahal.

4. Harga jual tinggi

Daging ayam kalkun punya nilai jual yang sangat tinggi. Ayam kalkun hidup jenis bronze bisa kamu pasarkan dengan harga berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp350 ribu per ekor dengan bobot antara 7-8 kg. Selain itu, nilai jual telur kalkun juga relatif tinggi, mencapai Rp15 ribu per butir.

5. Tingkat permintaan cukup tinggi

Kebutuhan terhadap daging ayam kalkun terus mengalami peningkatan. Alasannya, karena mulai banyak bermunculan tempat makan atau restoran yang menyediakan kuliner olahan kalkun. Apalagi, kalkun memiliki tekstur serta cita rasa yang unik dan berbeda kalau dibandingkan dengan daging ayam atau bebek.

Nah, itulah 5 keuntungan yang membuat usaha ternak unggas berupa ayam kalkun jadi pilihan bisnis menjanjikan. Siapa saja bisa menjadi peternak kalkun, termasuk kamu, lho!

(Baihaki/Dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Scroll to Top