Perkembangan industri fashion tak ayal menjadikan kebutuhan akan ulat sutera, sebagai salah satu bahan baku utama pembuatan kain sutera, meningkat pesat. Oleh karenanya, usaha ternak ulat sutera menjadi salah satu peluang yang sangat menjanjikan. Sayangnya, sebagian orang masih enggan beternak karena proses budidayanya yang dinilai membutuhkan energi ekstra. Terlebih kekhawatiran akan penyakit ulat sutera yang mudah menyerang. Sebelum beternak ulat sutera, ada baiknya Anda mengetahui penyakit-penyakit yang dapat menyerangnya. Yuk simak penjelasan berikut ini!
Penyakit Ulat Sutera yang Mudah Menyerang
Terdapat tiga serangan yang biasa menimpa ulat sutera, yakni akibat virus, jamur, dan protozoa. Berikut adalah informasi mengenai jenis penyakit pada ulat sutera yang sangat bermanfaat untuk Anda:
1. Akibat virus
Dua penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit Grasserie dan Cytoplasmic Polyhedrosis Virus (CPV). Penyakit Grasserie disebabkan oleh Brocelina virus yang menyerang larva ulat sutera.
Beberapa gejala yang mudah diamati diantaranya adalah pembengkakan pada kulit, kulit menjadi mudah terbakar, serta ulat yang telah mati menjadi lembek dan berwarna hitam. Sementara itu, penyakit CPV menyebabkan ulat kehilangan nafsu makan karena virus ini menyerang sel-sel pencernaan.
Apabila ulat Anda terserang penyakit ini, Anda dapat memberikan desinfektan pada ruang pengembangbiakan. Anda juga harus langsung memisahkan ulat yang sakit karena penyakit tersebut akan sangat mudah menyebar, terutama melalui kotoran. Pastikan makanan yang Anda berikan berkualitas agar ulat terhindar dari penyakit.
2. Akibat jamur
Salah satu penyakit akibat jamur yang paling berbahaya adalah penyakit protozoa atau pebrin. Penyakit ini biasanya ditularkan lewat telur. Penyakit yang disebabkan oleh spora microsparida ini menyebabkan nafsu makan ulat hilang, warna kulit menjadi gelap, serta terdapat bintik-bintik cokelat kehitaman pada tubuh.
Ketika semakin parah, tubuh larva semakin mengerut dan pertumbuhannya menjadi terhambat. Anda dapat mencegah penyakit ini melalui pemeliharaan ulat dan telur, melakukan desinfeksi kandang secara berkala, serta menjaga kebersihan lingkungan.
3. Akibat bakteri
Pada dasarnya sangat jarang sekali ulat terkena penyakit akibat bakteri. Namun jika ketahanan tubuh sangat rendah, ulat akan mudah terserang penyakit ini. Umumnya tubuh ulat akan menjadi lunak dan mengeluarkan kotoran yang lembek seperti mengalami diare. Sama seperti pengendalian pada penyakit lain, pastikan kebersihan ruangan terjaga dan sirkulasi udara memadai.
Itulah beberapa penyakit ulat sutera yang biasa menyerang. Penyakit lain biasanya juga ditimbulkan oleh hama, seperti semut, tikus, hingga tokek dan cicak. Pastikan tempat perkembangbiakan ulat aman dari hewan-hewan tersebut.