Masyarakat umumnya menganggap serangga yang hinggap pada suatu tanaman sebagai hama, baik pada tanaman yang kita budidayakan maupun pada tumbuhan liar seperti rerumputan. Sebagian besar orang berasumsi kata ‘serangga’ selalu identik dengan ‘hama’, dikarenakan beberapa alasan. Pertama, serangga paling sering ditemukan dalam keseharian kita. Kedua, spesies serangga yang jumlahnya cukup banyak, diperkirakan 5,5 juta dan sekitar 80%nya belum teridentifikasi. Oleh sebab itu, wajar saja jika serangga dijuluki sebagai hama.Â
Apa sih sebenarnya definisi hama itu?
Suatu organisme dapat disebut sebagai hama jika kehadirannya kita hubungkan dengan kepentingan manusia. Contohnya, saat seseorang melakukan kegiatan bercocok tanam. Tanaman yang sengaja ditanam yang kita sebut sebagai ‘tanaman budidaya’, akan benar-benar dipelihara. Tujuannya adalah mendapatkan produk yang baik dan panen maksimum. Hasil panen dapat dijual, biaya produksi terganti, serta memperoleh keuntungan bersih. Dengan demikian, kehadiran suatu hama menjadi perhatian yang lebih, sebab dapat berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas produk yang dipanen.
Apakah hama pada tanaman budidaya hanya serangga?
Kelompok hama tidak hanya serangga, sobat. Selain serangga, ada tungau, moluska, mamalia, juga unggas. Kelompok tersebut termasuk ke dalam kelompok hama. Kita bisa menemukan tungau salah satunya pada daun tanaman cabai. Ukurannya amat kecil dan dibutuhkan kaca pembesar untuk dapat mengamatinya. Tungau menusuk dan menghisap cairan daun, menyebabkan daun mengalami perubahan bentuk (keriting dan mengecil).
Sumber gambar: http://cybex.pertanian.go.id
Kemudian moluska, contoh dari kelompok moluska adalah siput telanjang atau slug. Kita umumnya dapat menemukan slug pada tanaman sayur, menyebabkan daun rusak dan bahkan habis dimakan olehnya.
Sumber gambar: http://maxreddefault.com
Selanjutnya mamalia, contohnya adalah kelelawar. Kelelawar memakan buah-buahan yang terdapat pada pohon. Buah pada pohon tidak utuh dan mengalami pembusukan sebelum dipanen.Â
Sumber gambar: http://tabloidsinartani.com
Dan yang terakhir adalah unggas, salah satu contoh unggas yaitu burung. Burung menjadi salah satu hama pada pertanaman padi. Ia memakan bulir padi yang siap untuk dipanen, menyebabkan penurunan hasil apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian. Itulah sedikit gambaran mengenai jenis-jenis hama, ya sobat!
Sumber gambar: http://8villages.com
Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan dari kehadiran hama secara umum?
Berikut dampak yang ditimbulkan oleh hama pada tanaman budidaya:
- Kegagalan panen, tidak ada yang bisa dipanen akibat kerusakan yang ditimbulkan.
- Penurunan hasil panen, baik dari segi kualitas (penampilan produk) dan kuantitas (penurunan bobot).
- Tertolaknya kegiatan ekspor. Adanya hama pada komoditas yang akan diekspor (dapat menjadi sarana penyebaran hama pada wilayah lain).
Kapan sih kelompok organisme seperti serangga, tungau, moluska, mamalia, dan unggas kita sebut sebagai hama?
Kelompok organisme tersebut  berstatus sebagai hama, umumnya apabila kerusakan yang ditimbulkan berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanaman. Kerusakan pada tanaman budidaya erat kaitannya dengan kehilangan ekonomi. Kehilangan ekonomi ini sangat dipengaruhi oleh kelimpahan populasi. Contohnya, pada hamparan 1 hektar pakcoy ada 2 ekor kutudaun, akan berbeda dengan 2000 ekor kutudaun. Selain kelimpahan populasi, nilai ekonomi tanaman juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tindakan pengendalian. Contohnya, satu ekor ulat pada tanaman ubi akan berbeda jika keberadaan ulat tersebut pada bunga krisan, bukan?
Nah sobat, menarik ‘kan bahasan tentang hama ini? Semoga kita tidak bosan dan terus semangat belajar, ya!