Halo, Sobat Starfarm, pernah mendengar istilah teknik vertikultur? Ya, ini adalah salah satu teknik bercocok tanam buat kamu yang ingin menanam tanaman tapi terkendala ruang dan tempat.

image via Daily Record
Teknik ini cocok dilakukan di ruang-ruang sempit seperti di rumah-rumah yang tidak punya halaman luas yang kebanyakan terdapat di area perkotaan.
Lalu sebenarnya seperti apa sih vertikultur tersebut? Tulisan ini akan membahas segala macam yang berhubungan dengan salah satu teknik bercocok tanam tersebut.
Pengertian
Jika melihat dari namanya vertikultur adalah gabungan dari dua kata, vertical dan culture. Vertical berarti ke atas sedangkan culture berarti budaya.
Jika diartikan secara harfiah berarti vertikultur adalah budaya bercocok tanam ke arah vertikal atau atas. Atau lebih tepat lagi, bertingkat.
Tempat yang Digunakan
Tidak seperti teknik bercocok tanam yang menggunakan pot yang dirasa berat, vertikultur menggunakan beberapa tempat yang buat kamu bisa dengan ringan menggunakannya serta praktis, yaitu rak susun, rak gantung, pipa bekas, dan botol minuman bekas.
Lalu Apa Saja Media Tanamnya?
Ada dua media tanam yang bisa digunakan untuk bercocok tanam vertikal ini, yaitu:
- Media tanah, yang mampu memberikan nutrisi dan unsur hara yang sangat diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh, serta menjadi tempat yang tepat untuk cadangan air
- Media bukan tanah atau hidroponik, cara ini juga bisa kamu gunakan jika kamu kesulitan menemukan tanah gembur di sekitar rumahmu. Hidroponik ini juga ramah lingkungan, dan tidak perlu repot disiram terlalu banyak
Jenis Tanaman Apa Saja yang Bisa Ditanam?
Tanaman yang bisa ditanam dalam veltikultur adalah tanaman sayuran seperti seledri, bawang, cabai, tomat, terong, sawi, kangkung, dan bayam.
Namun perlu diingat tanaman sayuran yang hendak ditanam ini harus disesuaikan dengan wadah yang ada, dan mempunyai akar yang pendek.
Adakah kelebihannya?
Tentu saja teknik vertikultur ini mempunyai kelebihan, yaitu:
Dapat Menghemat Ruang
Kelebihan pertama teknik ini adalah dapat menghemat ruang. Karena seperti namanya vertikultur sendiri tidak membutuhkan lahan yang luas. Kamu tinggal memanfaatkan saja ruang sempit untuk kemudian dijadikan sebagai tempat cocok tanam vertikal ini. Simpel, bukan?
Dapat Menikmati Sendiri Hasilnya
Apa sih yang kamu harapkan dari vertikultur ini selain untuk menghias dan menghijaukan rumahmu?
Tentu saja kamu mengharapkan juga menikmati panen dari tanaman yang ditanam seperti tomat dan cabai. Untuk kualitas kamu tidak perlu ragukan lagi karena setiap hari kamu mengontrol mereka.
Selain itu, dengan bisa memanen sendiri kamu sebenarnya juga sedang menghemat pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari, dan mandiri dalam pasokan kebutuhan.
Memperkecil Risiko Terkena Gulma
Inilah juga salah satu keuntungan vertikultur daripada kamu menanam secara konvensional atau horizontal, berisiko kecil terkena gulma.
Tentu saja kamu tidak perlu berepot-repot membersihkan gulma yang cukup menganggu. Selain gulma juga kamu tidak perlu repot-repot memakai pestisida untuk mengusir hama.
Menghemat Pupuk
Karena vertikultur mempunyai wadah yang terbatas, kamu sebenarnya tidak perlu khawatir ketika ada kamu menyiram atau air hujan datang.
Tempat yang terbatas itu malah akan menjaga pupuk-pupuk tanaman sehingga mereka tidak akan mudah larut terbawa air. Hal ini tentu saja bisa menghemat pupuk untuk nutrisi.
Sangat Mudah Dipindahkan
Vertikultur sendiri mempunyai sifat mudah dipindahkan karena tempat tanamnya yang ringan dan praktis.
Karena itu, kamu tidak perlu pusing atau repot saat hendak memindahkannya akibat pindah rumah atau menjual ke orang lain.
Memberi Kesan Estetis
Teknik bercocok tanam secara vertikal ini memungkinkan kamu untuk bisa melakukan kreativitas saat menatanya di dalam ruangan sehingga memberi kesan estetis.
Untuk mendapatkan kesan yang diinginkan, kamu bisa memadukan wadah-wadah yang ada seperti botol minuman bekas ditempel secara zig-zag atau pipa yang bisa kamu ubah jadi wadah banyak tanaman.
Apa Saja Manfaatnya?
Vertikultur tentunya memberikan beberapa manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu:
Mempercantik Tata Ruang Kota
Kota identik dengan banyak bangunan padat tak teratur. Hal tersebut tentu saja memberikan kesan yang kumuh dan kotor, serta berdampak buruk bagi kesehatan.
Dengan adanya vertikultur hal tersebut dapat diminimalkan karena akan memberikan kesejukan dan kesegaran bagi warga kota.
Menghemat Penggunaan Tanah
Secara tidak langsung teknik urban farming ini juga menghemat penggunaan tanah. Perlu diketahui, tanah yang lapang adalah masalah tersendiri di kota-kota besar karena sudah jarang.
Dengan vertikultur tanah yang digunakan bisa sesuai dengan porsinya, namun bisa digarap dan memberikan hasil yang cukup maksimal.
Menghemat Penggunaan Air
Penggunaan air juga menjadi masalah besar di kota-kota besar karena ketersediaan yang terbatas dan kualitas yang tidak bagus untuk kesehatan.
Vertikultur sendiri bisa menjadi solusi untuk menghemat air karena wadahnya yang terbatas mampu mengontrol penggunaannya.
Membantu Memproduksi Oksigen
Oksigen adalah kebutuhan yang sangat vital bagi manusia sebagai zat untuk bernapas. Namun, di kota besar hal itu menjadi tidak keruan karena sudah terkena banyak polusi udara.
Namun dengan kamu menerapkan vertikultur, setidaknya kamu dapat menerima oksigen bahkan lebih tinggi. Hal ini tentu saja dapat membantu perubahan iklim.
Meminimalkan Sampah
Sampah menjadi permasalahan tersendiri bagi umat manusia sejak dulu kala hingga hari ini. Sampah yang menumpuk tentunya menjadi sarang penyakit.
Melalui vertikultur kamu sebenarnya diajak untuk mengurangi sampah karena bisa kamu jadikan tempat tanam, dan sampah organik berupa daun-daun atau kotoran bisa kamu jadikan pupuk.
Sebagai Arena Belajar
Dengan melakukan vertikultur ini kamu sebenarnya juga tengah belajar bercocok tanam yang tentu saja positif untuk kesehatan fisik dan mental.
Tak hanya itu, kamu juga bisa menjadikan ini sebagai arena edukasi bagi buah hati untuk mengetahui asal tanaman pangan yang divertikulturkan beserta manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Itulah teknik vertikultur buat kamu yang ingin bercocok tanam tapi terkendala tempat. Dengan teknik ini juga kamu secara tidak langsung membantu menyelamatkan lingkungan dan membantu program pemerintah mengurangi sampah.
Tak hanya itu, kamu pun bisa meraup banyak keuntungan melimpah apalagi di tengah pandemi Covid-19 tren bercocok tanam sedang semakin digemari.
Referensi:
- Hidayati, N. (2021). Mengenal Vertikultur, Cara Bercocok Tanam Masa Kini di Lahan Terbatas. 99 Berita Properti. Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/anxST
- Kania (2021) Vertikultur, Sang Penyelamat Bercocok Tanam di Lahan Sempit. Dekoruma.com. (2021). Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/oBM49
- Heryanto, R. (2021). Teknologi Vertikultur Sebagai Solusi Bertani dilahan Sempit. Sulbar.litbang.pertanian.go.id. Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/gopKN
- Mendy, (2021) 12 Tanaman Hias Vertikultur: Omset Puluhan Juta Per Panen The Gorbalsla.com. Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/stvV6