Teknik hidroponik menawarkan solusi budidaya tanaman yang sesuai untuk masyarakat perkotaan. Dengan cara ini, kamu bisa memanfaatkan lahan terbatas di depan ataupun belakang rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman. Namun, sebelum memulai budidaya, kamu harus mengetahui macam-macam teknik hidroponik. Selanjutnya, kamu dapat memilih metode yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Seperti dikutip dari website resmi Kementerian Pertanian, kamu bisa menemukan adanya 6 macam teknik hidroponik yang bisa dipraktikkan di rumah. Apa saja jenis-jenis teknik hidroponik tersebut? Berikut ini adalah penjelasan singkat dan kelebihannya masing-masing:
1. Sistem Wick
Metode pertama dikenal dengan istilah sistem wick atau sumbu. Teknik ini merupakan metode hidroponik yang paling sederhana. Kamu hanya perlu memastikan bahwa akar tanaman memperoleh asupan nutrisi yang cukup yang disalurkan melalui sumbu. Kelebihan utama dari sistem ini adalah biaya pembuatannya yang relatif murah.
Untuk menjalankan hidroponik sistem wick, kamu bisa memanfaatkan botol bekas. Selanjutnya, kamu dapat menggunakan media tanam seperti rockwool, arang sekam, sabut kelapa, atau kerikil dan menempatkannya di botol bekas tersebut. Lalu, tempatkan nutrisi pada bagian bawah botol dan beri kain sumbu untuk menyuplai nutrisi ke akar.
2. Sistem irigasi
Ada pula metode yang dikenal dengan irigasi. Metode ini memiliki popularitas tinggi di kalangan petani dunia dibandingkan dengan macam teknik hidroponik lain. Penerapan teknik ini dapat kamu lakukan dengan mengalirkan nutrisi dengan cara meneteskannya secara terus-menerus dan dalam takaran tertentu.
Teknik hidroponik sistem irigasi mampu memberi hasil panen yang berkualitas. Hanya saja, penerapannya perlu modal yang cukup besar. Selain itu, teknik ini memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang tanaman. Kalau ada gangguan atau kesalahan yang sepele, dapat berpengaruh buruk pada panen.
3. Pasang Surut
Macam teknik hidroponik berikutnya adalah sistem pasang surut atau EBB & flow. Teknik ini dilakukan dengan membanjiri penampung yang di dalamnya terdapat tanaman dengan larutan nutrisi secara rutin. Untuk itu, penerapannya tidak hanya perlu pompa, tetapi disertai pula dengan keberadaan timer untuk mengatur waktu penyurutan larutan.
Sistem pasang surut memberikan suplai oksigen yang banyak kepada tanaman. Namun, modal untuk pembangunan hidroponik sistem pasang surut perlu modal besar. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa sistem memperoleh suplai listrik yang baik dan tanpa gangguan.
4. Sistem Nutrient Film Technique (NFT)
Ada pula jenis teknik hidroponik yang dikenal dengan istilah sistem NFT. Penerapannya dilakukan dengan menempatkan akar tanaman pada aliran air bernutrisi. Kamu perlu mengatur agar alirannya cukup dangkal sehingga tidak membanjiri akar.
Sistem ini memiliki kelebihan karena kemampuannya dalam mendukung penanaman tanaman dalam jumlah banyak. Selain itu, cara perawatan tanaman juga relatif lebih mudah. Hanya saja, perlengkapan untuk pembangunan sistem NFT sangat mahal. Oleh karena itu, penggunaannya tidak cocok bagi pemula.
5. Sistem Rakit Apung
Jenis teknik hidroponik berikutnya adalah sistem rakit apung atau water culture. Penggunaan sistem ini cukup fleksibel, cocok untuk skala industri ataupun rumahan. Cara pembuatannya dapat memanfaatkan styrofoam yang dilubangi dan ditempatkan di atas air bernutrisi.
Seperti halnya sistem wick, metode rakit apung tidak memerlukan pompa. Selain itu, perlengkapan yang dibutuhkan juga tidak banyak. Hanya saja, sistem rakit apung punya kelemahan karena tanaman lebih rentan busuk akibat tergenang secara terus-menerus.
6. Aeroponik
Terakhir, kamu perlu mengenal macam teknik hidroponik yang disebut aeroponik. Proses penanamannya dilakukan dengan melakukan penyemprotan air nutrisi ke akar. Tidak ada wadah yang berisi genangan dalam metode ini. Sebagai gantinya, semprotan nutrisi dilakukan dalam bentuk mirip kabut.
Hasil panen menggunakan teknik aeroponik memberikan kualitas rasa yang lebih segar dan enak. Oleh karena itu, penerapannya sangat cocok untuk penanaman hidroponik berskala besar. Hanya saja, peralatannya memiliki harga mahal dan masih cukup langka.
Nah, itulah 6 macam teknik penanaman hidroponik yang perlu kamu ketahui. Dari enam metode tersebut, kamu pilih yang mana?
(Baihaki/Dari berbagai sumber)