3 Jenis Konsep Dalam Sistem Pertanian Terpadu

Sistem pertanian terpadu merupakan teknik budidaya beragam tanaman atau kultur dimana hasil dari satu budidaya digunakan untuk bahan budidaya lain. Sehingga dapat menyeimbangkan semua unsur hara organik dan menjadi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Berikut merupakan tiga jenis konsep yang ada dalam sistem pertanian terpadu. Konsep ini bukanlah patokan utama dalam menerapkan sistem pertanian terpadu, akan tetapi dapat dijadikan pilihan atau gambaran mengenai sistem pertanian terpadu agar lebih mudah dikenali dan dipahami. Yuk, simak penjelasan singkatnya!

1. Agrofishery

Dailysia.com

Agrofishery ialah gabungan atau kombinasi antara budidaya tanaman pertanian dengan budidaya ikan. Selain itu, salah satu konsep agrofishery ini juga terkenal dengan bentuk mina padi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan lahan sawah.

Berikut bentuk-bentuk kegiatan budidaya ikan di lahan sawah:

  • Penyelang, ialah pemeliharaan ikan di lahan sawah selama periode padi masih di persemaian.
  • Mina padi, yaitu pemeliharaan ikan yang dilakukan bersamaan dengan pemeliharaan, penanaman hingga pemanenan tanaman padi.
  • Palawija ikan, ialah pemeliharaan ikan yang dilakukan secara bergiliran dengan pemeliharaan padi.

2. Agropastura

Agropastura ialah gabungan antara dua kata yaitu agricultura dan pasture, yang berarti penggembalaan. Sederhananya konsep agropastura ini merupakan kombinasi antara menanam tanaman dan memelihara hewan ternak.

Salah satu contohnya ialah menanam tanaman jagung dan ternak sapi. Batang tanaman jagung sisa panen digunakan sebagai bahan pakan sapi, sedangkan sapi menghasilkan produk yang dapat dijual dan kotorannya digunakan sebagai pupuk untuk bercocok tanam.

Keduanya saling berhubungan dan mendukung satu sama lain tanpa meninggalkan limbah atau sisa yang dibiarkan begitu saja.

3. Agroforestry

agroforestry
stock.adobe.com

Agroforestry dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan agroforestri atau wana tani. Sederhananya yaitu pepohonan yang biasa tumbuh di dalam hutan ditanam secara sengaja di atas lahan pertanian.

Penanaman ini dilakukan bersamaan dengan tanaman pertanian atau tanaman untuk pakan ternak. Hal ini dilakukan agar berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan ekologi.

Konsep agroforestri dapat dibagi menjadi dua kelompok menurut De foresta dan Michon (1997), Yaitu agroforestri sederhana dan agroforestri kompleks.

  • Agroforestri sederhana adalah sistem pertanian dengan menerapkan tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis dari tanaman semusim di antara pepohonan (tanaman hutan). Pola jarak tanam bebas, dan beragam, termasuk jenis tanaman yang akan ditanam baik pangan atau sayuran.
  • Agroforestri kompleks yaitu sistem pertanian yang melibatkan banyak jenis tanaman berbasis pepohonan baik yang tumbuh secara alami atau sengaja ditanam. Ciri khas dari agroforestri kompleks ini ialah bentuk dari kenampakan fisiknya yang menyerupai ekosistem hutan alam atau hutan sekunder.

Selain ketiga konsep tersebut, masih terdapat tipe konsep lain yang merupakan turunan atau kombinasi dari salah dua dari tiga konsep di atas. Kombinasi atau perpaduan ini dapat dilakukan sesuai dengan potensi yang dimiliki lahan dan lingkungan. Sehingga tiap daerah akan memeiliki konsep pertanian terpadu yang diterapkan secara berbeda, sesuai sumber daya yang ada.

Sumber:

De Foresta, H, G. Michon. 1997. The agroforest alternative to Imperata grasslands: when smallholder agriculture and forestry reach sustainability. Agroforestry Systems 36:105-120.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top