Kambing Sahel adalah kambing yang banyak ditemukan di daerah Afrika Barat. Kambing ini merupakan jenis kambing yang hidup di daerah padang gurun yang gersang. Mereka memiliki kekuatan yang baik untuk bertahan hidup di daerah kering.
Meskipun demikian, kambing ini mampu memberikan hasil daging dan susu yang baik dan berkualitas. Kali ini, kita akan membahas lebih jauh tentang kambing gurun yang satu ini.
Ciri dan Karakter Kambing Sahel
Kambing Sahel adalah salah satu satwa yang paling cocok untuk dikembangkan dan dibudidayakan di daerah panas seperti Afrika Barat. Kambing ini termasuk kelompok kambing Savanna yang dibesarkan di daerah Sahara dan Sub Sahara.
Berikut ini adalah ciri-ciri dan karakteristik kambing Afrika Selatan, yaitu :
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Kambing yang memiliki banyak nama lain seperti Cheèvre bariolée, Gorane, Fulani, Nioro, Niafounké dan Sahélienne ini memiliki ukuran yang cukup kecil. Penampilannya kurus dengan tubuh yang terbilang sempit.
Kambing ini memiliki kaki berukuran panjang dengan telinga setengah terjumbai. Tinggi tubuhnya berkisar antara 70 – 85 cm untuk jantan dan 65 – 75 cm untuk betina. Bobot pejantan antara 38 – 56 kg, sedangkan kambing betina berbobot 25 – 34 kg saja.
2. Bulu Tubuh
Kambing ini memiliki bulu cukup bervariasi yaitu antara putih murni, krem kemerahan, hitam atau abu-abu dengan bercak berwarna bau-abu, coklat dan hitam. Bulu tubuh kambing ini tidak terlalu tebal karena menyesuaikan dengan iklim gurun yang gersang.
3. Habitat
Kambing Afrika Selatan ini sangat cocok untuk tinggal di daerah atau lingkungan gurun. Tempat-tempat dimana tidak ada kelembaban. Sahel sangat tidak bisa menoleransi tempat yang lembab. Mereka tidak bisa hidup di daerah basah atau dingin.
Kambing ini juga tidak bisa hidup di daerah sabana yang lebat dan padat. Mereka juga akan mengalami kesulitan beradaptasi jika diletakkan di hutan. Singkat kata, hewan ini sangat kuat jika mereka hidup di daerah gurun.
Daerah gurun memang memiliki kondisi yang minim pangan. Namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi kambing Afrika Timur Sahel untuk berkembang biak. Mereka beradaptasi dengan baik walau dengan kondisi nomaden.
Pakan sehari-harinya didapatkan dari berbagai macam vegetasi yang bisa mereka temui di gurun. Mereka dapat memakan apa saja seperti rumput kering, semak dan tanaman lain yang ada di gurun.
4. Masa Kawin
Kambing Sahel matang secara seksual dan siap untuk melahirkan adalah sekitar 18 bulan. Hewan ini cukup baik dalam melahirkan dan biasanya akan menghasilkan dua anak dalam sekali kelahiran. Induk kambing akan menyusui anaknya dalam masa laktasi selama 5 – 6 bulan.
5. Produktivitas
Kambing gurun Sahel banyak dipelihara masyarakat sekitar untuk dimanfaatkan dagingnya. Mereka mengonsumsi daging kambing karena rasanya yang cukup enak dan lezat.
Selain dagingnya, kambing ini juga bisa diambil kulitnya. Meskipun bulu kulit mereka jarang atau tidak terlalu lebat, kulit kambing ini memiliki harga jual yang cukup tinggi. Produksi kulit umumnya dimanfaatkan untuk industri garmen.
Sayangnya, kambing ini bukan penghasil susu yang baik. Meskipun masa laktasinya cukup lama, namun jumlah susu kambing ini terbatas. Itulah mengapa masyarakat setempat tidak mengambil susu kambing gurun Sahel ini.
Itulah beberapa informasi mengenai kambing Sahel yang bisa Anda pelajari. Banyak jenis kambing di muka bumi ini. Umumnya mereka hidup dan berkembang menyesuaikan dengan tempat hidup atau lingkungannya.
Seperti halnya kambing dari Afrika Barat ini, kemampuan tubuhnya terbentuk sebagai hasil adaptasi dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, mungkin akan sulit bagi kambing ini untuk hidup di daerah dengan musim dingin.