Kambing Maxoto, Spesies Kambing Gunung Asal Brazil

Kambing Maxoto dikenal juga dengan nama Moxotó atau Mountain Goat atau kambing Nungfing. Hewan ini banyak ditemui dan diternakkan di daerah Timur Laut negara Brazil.

Kambing ini diketahui sebagai keturunan dari salah satu kambing Portugis yang sangat populer yaitu Charnequeiro varietas elentejo. Moxotó banyak diternakkan untuk keperluan penghasil daging. Untuk lebih lengkapnya, mari simak informasi berikut ini.

Ciri dan Karakteristik Kambing Maxoto

Kambing Maxoto merupakan salah satu jenis mamalia khas yang berasal dari Brazil Timur Laut. Kambing ini memiliki ciri fisik yang hampir serupa dengan kambing Chue, yaitu sesama kambing dari daerah Brazil pula.

Berikut ini adalah ciri fisik dan karakteristik Moxotó yang bisa Anda pelajari, diantaranya yaitu :

1. Bentuk dan Ukuran Tubuh

Moxotó atau kambing gunung memiliki tinggi sekitar 1 meter atau 3,3 kaki dari gumbanya. Kambing jantan bisa tumbuh lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan kambing betina.

Kambing jantan mempunyai tanduk yang jauh lebih panjang dibandingkan betinanya. Begitu pula dengan jenggot kambing yang lebih panjang milik kambing jantan dari pada kambing betina.

Moxotó jantan bisa berbobot sampai dengan 140 kg sedangkan betinanya hanya berkisar 82 kg. Panjang tubuh mamalia ini secara keseluruhan mulai dari kepala tubuh dan ekor adalah sekitar 120 – 179 cm. Sedangkan ekornya berukuran 10 – 20 cm.

Kambing ini memiliki kaki yang kuat dan kokoh. Kekuatan kakinya dibutuhkan untuk mendaki lereng berbatu yang curam dan tinggi. Satwa ini juga mempunyai kuku yang tajam yang dapat menancap ke tanah dan menghindarkan mereka dari tergelincir.

Kambing gunung Moxotó memiliki tubuh dan otot yang kuat. Struktur ini dibentuk oleh kondisi lingkungan di mana mereka hidup. Otot bahu dan leher yang kuat akan membantu mereka menaiki lereng curam dengan cepat.

2. Bulu Tubuh

Kambing gunung ini merupakan salah satu kambing yang memiliki dua lapisan bulu. Lapisan luarnya adalah rambut yang berukuran cukup panjang. Sedangkan lapisan dalamnya adalah wol yang halus dan tebal.

Lapisan bulu ini sangat tebal sehingga mampu melindungi tubuh kambing dari cuaca dan iklim gunung yang ekstrem. Salah satu contohnya adalah ketika wilayah Brazil sedang mengalami musim dingin dengan suhu serendah -46 derajat celcius.

3. Habitat

Kambing Maxoto hidup di daerah pegunungan, lereng-lereng bukit dan padang-padang di dataran tinggi. Mereka sering ditemukan di daerah bebatuan dan pepohonan di atas gunung.

4. Masa Hidup

Kambing gunung Moxotó dapat hidup di alam liar selama 12 sampai dengan 15 tahun. Namun dengan pemeliharaan yang baik seperti peternakan atau kebun binatang, mamalia ini bisa bertahan hidup antara 16 sampai 20 tahun.

5. Masa Kawin

Kambing ini mencapai usia matang untuk melakukan aktivitas seksual adalah sekitar umur 30 bulan. Mereka memiliki musim kawin yaitu pada bulan Oktober hingga Desember. Pada musim itu, kambing-kambing akan sering kawin dan berganti-ganti betina.

Kambing Moxotó biasanya akan melahirkan anak kembar yaitu sekitar dua atau tiga anak. Induk kambing akan menyusui anaknya sampai masa melahirkan kembali. Namun beberapa anak sudah banyak yang disapih sebelum satu bulan.

Kambing gunung Maxoto merupakan kambing yang baik. Mereka melindungi anak-anaknya dari serangan predator di gunung. Biasanya, induk kambing bahkan rela membahayakan nyawanya demi melindungi anak-anaknya. Mereka akan menyembunyikan anak-anaknya di lereng-lereng gunung dari predator.

Itulah beberapa informasi mengenai kambing Maxoto asal Brazil Timur Laut. Kambing gunung Moxotó ini banyak dipelihara oleh masyarakat sekitar untuk dimanfaatkan dagingnya. Kualitas daging kambing ini tak kalah lezat dari kambing lainnya.

Leave a Reply

Scroll to Top