Wajib Tahu! Bagaimana Gejala dan Penanganan Distokia pada Sapi

Distokia pada sapi bukanlah sebuah penyakit. Namun ,distokia merupakan sebuah kondisi di mana sapi mengalami kesulitan saat melahirkan janinnya. Distokia biasanya terjadi pada induk yang baru saja pertama kali hamil. Kesulitan ini terjadi karena kondisi janin yang beragam hingga menyebabkan terjadinya kesulitan melahirkan. Apa saja sih gejala dan penyebab yang bisa membuat seekor sapi mengalami distokia? Mari kita simak uraian di bawah ini.

Gejala Distokia pada Sapi

Sebelum menginjak lebih jauh tentang sapi dan distokia, mari kita melihat terlebih dahulu gejala yang akan dialami oleh calon induk. Sapi yang terlihat mengalami distokia adalah ketika ia mengejan dalam waktu yang cukup lama namun tidak menunjukkan tanda-tanda melahirkan. Berikut ini adalah beberapa gejala yang umumnya terlihat yaitu :

  1. Kelahiran melalui proses yang lama dan tak kunjung menunjukkan adanya kemajuan
  2. Sapi berdiri dalam posisi yang tidak normal saat akan melakukan persalinan
  3. Sapi mengejan sangat kuat sekitar kurang lebih 30 menit namun anak sapi tidak kunjung nampak
  4. Anak sapi gagal dilahirkan setelah 2 jam sejak omnion nampak pada vulva
  5. Anak sapi menunjukkan posisi tidak biasa ketika terlihat seperti tampak kepala tanpa kaki, nampak ekor tanpa kaki belakang, nampak kepala dengan salah satu kaki depan.
  6. Cairan omnion nampak tercemar oleh darah

Ketika sapi sudah mengalami gejala seperti ini, peternak harus segera mengambil langkah cepat untuk menanganinya. Jangan biarkan kondisi seperti ini berlalu terlalu lama sehingga membahayakan sapi dan anak sapinya. Keduanya bisa sangat menderita karena rasa sakit.

Cara Penanganan Distokia pada Sapi

Kondisi distokia pada sapi bisa berlangsung karena macam-macam faktor. Ini juga hal tentang sapi yang harus peternak ketahui dengan mendalam. Faktor penyebabnya adalah :

  • Induk sapi baru pertama kali hamil dan melalui proses melahirkan
  • Induk sapi hamil anak sapi kembar
  • Masa kehamilan induk sapi melebihi masa normal
  • Induk sapi berusia terlalu muda untuk dikawinkan
  • Induk sapi kurang bergerak ketika hamil
  • Terjadi penyakit di dalam rahim
  • Gen pejantan merupakan gen unggul dengan fisik besar sedangkan induknya berfisik kecil.

Itulah beberapa faktor penyebab distokia pada sapi yang perlu Anda ketahui. Kini kita akan membahas bagaimana cara untuk menangani supaya sapi tidak mengalaminya. Berikut ini adalah beberapa caranya, yaitu :

  1. Melakukan mutasi atau perpindahan yang bertujuan untuk mengembalikan posisi janin ke posisi normalnya. Cara melakukan mutasi bisa dengan diputar, didorong ataupun ditarik. Jika Anda bukan orang yang ahli tentang sapi dan distokia, sebaiknya tidak melakukannya sendiri.
  2. Melakukan penarikan paksa. Hal ini perlu dilakukan ketika rahim lemah dan janin tidak merespon terhadap proses pengerjaan.
  3. Memotong janin atau fetus. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan induk sapi dari kematian. Janin harus dikorbankan.
  4. Operasi Sesar. Operasi sesar adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan keduanya baik induk ataupun janin. Tindakan ini harus dilakukan oleh para ahli dengan kondisi peralatan yang steril.

Demikianlah semua info tentang kondisi distokia yang mungkin terjadi pada sapi. Peternak harus lebih banyak memperhatikan induk ketika ia sudah mendekati masa melahirkan. Semakin dini peternak mengetahui kondisi distokia, semakin besar peluang induk dan anak sapi dapat diselamatkan. Pastikan peternak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk hal ini.

Leave a Reply

Scroll to Top