Yuk belajar mengenai cara menanam semangka supaya hasil buahnya manis dan besar.
Tembikal sebutan lain dari buah semangka, ternyata bukan asli Indonesia. Afrika Selatan lah asal dari buah menyegarkan ini. Di Indonesia, cara menanam semangka pun sudah marak di masyarakat. Bahkan kebanyakan petani semangka berada di daerah dataran tinggi.
Selain warna merah, kuning menjadi ciri khas juga dalam buah ini. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada bulat, oval, dan loncong. Bahkan di Jepang ada yang membentuknya menjadi kotak dan hati.
Cara Menanam Semangka
Ingin menghasilkan buah semangka tetapi minim perawatan? Jangan harap bisa sesuai ekspetasi ya. Membudidayakan kerabat dari melon ini memang harus mengetahui dasar-dasarnya. Bagaimana caranya? Di bawah ini cara menanam semangka supaya mendapatkan hasil maksimal.
1. Ketahui musim tanam Semangka
Tanam semangka yang bagus terjadi di musim-musim kemarau. Mengapa cara menanam semangka di musim itu? Karena buah ini membutuhkan cahaya matahari yang banyak.
Pada musim penghujan bisa juga menanam buah ini, akan tetapi kegagalannya berpotensi tinggi. Bahkan buah ini bisa menjadi sasaran empuk terjangkitnya penyakit.
2. Pemilihan Lahan
Lahan yang baik di daerah yang datarannya rendah. Sebab lingkungan kering sangat mendukung si buah ini mengalami pertumbuhan. Jika ada gulma di tanah itu, bersihkan terlebih dahulu. Dukungan lainnya berupa tanahnya berunsur hara tinggi dengan tingkat keasaman sekitar 6-6.5 pH.
3. Pengolahan tanah
Biasanya tanah untuk tanaman menjalar ini berada di sawah atau tegalan. Tanah yang sudah siap dicangkul atau dibajak terlebih dahulu, supaya tanahnya gembur. Kemudian buatlah bedengan (lahan gundukan). Setelah selesai, barulah diberi penyubur.
4. Persiapan bibit
Rendam bibit semangka ke dalam air hangat yang telah dicampur fungisida, hormon tumbuh, dan bakterisida. Perendaman dilakukan sekitar 30 menitan. Lalu angkat dan keringkan.
5. Penyemaian
Pertama-tama masukan biji ke dalam wadah. Akarnya akan tumbuh 2-3 hari. Penyemaiannya bisa ditempatkan pada polybag. Hadapkan ke bawah ujung calon akarnya.
Perbandingan tanah dengan kompos itu satu banding satu. Setelah itu siram atau semprot yang sudah berisi cocopeat dengan kompos.
6. Penanaman
Tujuh hari kemudian setelah munculnya 2-3 helai daun, bibit siap tanam. Namun sebelum masa tanam, Bibit-bibit yang baik disemprot dengan pestisida selama 3 hari.
Berikan insektisida untuk menjauhkan dari hama-hama. Tanaman siap ditanam. Lakukan pada sore hari. Setelah kurang lebih 10 hari, perhatikan tumbuhan yang cacat lalu lakukan penyulaman.
7. Pemeliharaan
Siramlah pada pagi dan sore hari ketika masa tanamnya musim kemarau. Jadi buah ini mendapatkan cukup air untuk masa pertumbuhan. Jika ada keberadaan gulma, maka bersihkan lahan itu supaya tidak mengganggu tanaman semangka.
8. Pemupukan
Cara menanam semangka yang paling penting ialah pemberian pupuk ketika cuaca cerah. Dengan begitu, pupuk bisa terserap ke tanah dengan baik. Berilah pupuk pada pagi atau siang hari dengan ukuran lubang 10 cm.
9. Pengendalian hama
Hewan yang mengganggu pada buah semangka berupa thrips (berwarna kuning kehitaman yang ukurannya kecil dengan ruas-ruas pada badannya). Selain itu juga ada ulat tanah dan layu fusarium. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan pestisida, insektisida, dan fungisida.
10. Masa Panen
Jangan asal memanen semangka. Kenali dulu ciri-ciri semangka ketika siap diambil buahnya. Paling tidak lihat pada daun dan batangnya yang mulai mengering. Bobot semangka semakin berat. Cara mengetahuinya dengan ditepuk perlahan. Selain itu, juga terdapat perubahan kulit semangka.
Ketika akan mengambilnya, potong terlebih dahulu dari tangkainya. Kemudian kumpulkan buah hijau itu di udara yang sejuk. Letakkanlah dengan cara satu persatu atau berjajar. Jangan pernah menumpuk semangka supaya tidak hancur buahnya.
Itulah beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam budidaya semangka. Jika semua tahapan cara menanam semangka dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan buah yang besar dan manis.