Begini Langkah Budidaya Tanaman Jewawut yang Mulai Langka

Jewawut adalah sejenis tanaman pangan yang bentuknya semacam serealia namun dalam ukuran yang lebih kecil. Tanaman ini pernah menjadi makanan pokok sebelum masyarakat Indonesia mengenal beras. Bahkan, nilai gizi jewawut lebih banyak dan lebih baik dibandingkan beras.

budidaya-tanaman-jewawut-Star-Farm

Sekarang ini, keberadaan jewawut mulai pudar. Mungkin malah tidak banyak orang yang mengenal tanaman yang satu ini. Oleh sebab itu, budidaya tanaman jewawut harus mulai digalakkan supaya keragaman flora ini tidak musnah dari bumi Indonesia.

Tata Cara Budidaya Jewawut dengan Mudah

Pada dasarnya, jewawut termasuk tanaman yang cukup mudah ditanam. Hanya saja, jewawut dianggap kurang berkelas dibandingkan beras. Itulah sebabnya jewawut kalah populer dan budidaya tanaman jewawut semakin hari semakin berkurang.

Jika Anda berminat untuk menanam kembali tanaman pangan ini, berikut ini adalah tata cara budidayanya, yaitu:

1. Pemilihan Lahan

Berbeda dengan padi, tanaman ini kurang begitu tahan terhadap air yang menggenang. Namun, tanaman ini juga tidak bisa bertahan lama ketika kekeringan melanda. Dengan kata lain, Jewawut bisa tumbuh dengan subur di daerah semi kering.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, baik dataran rendah ataupun dataran tinggi hingga ketinggian 2000 mdpl. Baik di tanah berpasir, tanah gembur, tanah liat, tanah gersang ataupun tanah pinggiran, semua adalah media yang bisa ditumbuhi oleh jewawut.

2. Pemilihan Benih

Jewawut tumbuh dari bijinya. Anda bisa secara langsung menebar benihnya ke tanah yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Terdapat dua ukuran benih jewawut. Ada yang berukuran kecil dan ada yang besar.

3. Proses Penanaman

Cara menanam benih jewawut bisa dilakukan secara langsung tanpa proses persiapan terlebih dahulu. Anda membutuhkan satu jumput benih jewawut untuk dimasukkan ke dalam lubang dengan jarak 70×25 cm. Untuk satu hektar tanah, setidaknya Anda akan membutuhkan 8 sampai 10 kg benih.

4. Proses Pemupukan

Pemupukan dilakukan secara berkala sejak benih mulai ditanam. Anda bisa menggunakan pupuk urea, TSP ataupun KCL.

5. Proses Pengairan

Pengairan sebaiknya dilakukan secukupnya saja mengingat tanaman ini tidak tahan terhadap air yang menggenang. Cukup lakukan sebanyak dua kali sehari supaya terjaga dari kekeringan.

6. Panen

Jewawut sudah bisa dipanen ketika berusia 3 hingga 4 bulan. Tandanya adalah biji jewawut sudah mulai mengeras, pucuknya berubah menjadi kuning dan mengering.

Demikianlah langkah budidaya tanaman jewawut yang langka ini. Semoga cara singkat diatas dapat membantu Anda untuk memahami karakter makanan pangan yang satu ini. Selamat mencoba.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top