Salah satu budidaya yang menghasilkan panen melimpah adalah budidaya belut dalam drum. Belut sangat terkenal di dunia kuliner dan permintaan akan hewan ini cukup tinggi. Belut merupakan salah satu makanan populer dan disukai semua kalangan. Rasanya enak, gurih dan mengandung banyak gizi. Itulah mengapa banyak peternak yang memanfaatkan peluang ini dengan beternak belut menggunakan cara yang mudah dan praktis yaitu drum.
5 Langkah Budidaya Belut dalam Drum
Beternak belut dalam drum adalah pilihan paling tepat bagi Anda yang ingin segera mendapatkan panen melimpah. Selain mudah dan praktis, drum dipergunakan bagi peternak dengan lahan minim.
Modal dan perlengkapan yang dibutuhkan peternak untuk melakukan budidaya ini juga tidak banyak. Hal ini dapat meminimalkan resiko kerugian yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, budidaya belut dalam drum adalah pilihan paling sempurna.
Berikut ini adalah tata cara memulai budidaya belut dengan menggunakan drum, diantaranya adalah :
1. Memilih Media
Media adalah tempat hidup yang Anda ciptakan untuk belut. Anda harus membuat media yang baik dan sehat supaya belut tumbuh besar dengan cepat. Kualitas media akan menentukan hasil kualitas belut yang akan dipanen.
Berikut ini adalah cara membuat media hidup yang baik untuk belut, diantaranya adalah :
- Lapisi dasar drum dengan jerami setebal 10 cm
- Siramkan 1 liter mikroorganisme starter yang bisa Anda dapatkan di toko pertanian
- Tambahkan pupuk kandang atau kompos setinggi 5 cm
- Setelah itu, tambahkan lumpur kering setebal 10 cm
- Masukkan 5 kg pupuk TSP
- Terakhir, tambahkan air setinggi 5 – 10 cm
Tunggulah sekitar 2 – 3 minggu supaya media terfermentasi dengan baik. Jangan terburu-buru memasukkan belut karena jika fermentasinya tidak sempurna, media ini bisa mengandung racun.
2. Masukkan Bibit Belut
Untuk menghasilkan panen belut melimpah, bibit belut yang Anda pilih harus yang baik dan berkualitas. Bibit belut yang cacat, tidak lincah, bobotnya kurang dari lainnya sebaiknya tidak ikut diternakkan.
Filterlah bibit yang baik saja yang akan dimasukkan ke dalam drum. Hal ini untuk menghindari adanya proses kanibalisme karena yang cacat atau sakit tak mampu tumbuh. Mereka akan di mangsa dan dijadikan makanan bagi belut lainnya.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan setelah hari ketiga sejak memasukkan bibit ke dalam drum. Hari 1 hingga 3, bibit belut dapat memakan makanan alami dari hasil fermentasi plankton, jentik nyamuk dan lain sebagainya.
Pada hari ketiga budidaya belut dalam drum, Anda sudah mulai bisa memberikan pakan berupa cacahan ikan, kecebong, cacing dan lain sebagainya. Jumlahnya sebaiknya tidak lebih dari 5% bobot bibit belut.
4. Pengontrolan Kualitas Air
Meskipun habitat belut adalah di dalam lumpur, namun hewan ini tetap membutuhkan air bersih. Air bersih mengandung banyak oksigen yang dibutuhkan oleh belut. Anda bisa menggunakan metode percikan untuk mengalirkan air bersih ke galon.
Pastikan untuk selalu membuang sisa makanan yang tidak habis sebelum membusuk dan menjadi sampah. Sisa makanan ini selain mengotori air, juga akan menjadi biang munculnya bakteri, virus dan kuman.
5. Pemanenan Belut
Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 – 4 bulan untuk menumbuhkan belut sampai siap di konsumsi. Belut sudah cukup dewasa untuk bisa dipanen. Bobotnya sekitar 200 gram dengan panjang sekitar 11 sampai 13 cm.
Demikianlah cara budidaya belut dalam drum yang cepat dan mudah dilakukan. Dalam sekali panen, Anda akan bisa meraup untung yang besar dengan modal yang minim. Menarik bukan? Silahkan mencoba.