Di Indonesia, penggunaan ember sebagai alat pemberian susu untuk anak sapi atau pedet baru lahir sangatlah umum. Alasannya karena penggunaan yang praktis dan relatif murah. Namun, tahukah Anda, bahwa penggunaan dot lebih diutamakan? Dilansir dari laman Future Beef Australia yang merupakan partner bagi para peternak di Australia Utara, penggunaan dot untuk anak sapi atau pedet jauh lebih disarankan daripada ember. Mengapa demikian? Yuk, simak ulasannya berikut ini yah!
Pedet Akan Menghasilkan Banyak Saliva
Saliva atau air liur memiliki peranan yang sangat penting dalam aktivitas menyusu pada anak sapi atau pedet. Ketika menggunakan dot sebagai alat pemberi susu untuk pedet, maka ritme atau kecepatan menyusu pedet pun akan berjalan secara alami selayaknya menyusu pada induknya. Jika menggunakan ember, maka aktivitas menyusu ini akan berlangsung begitu cepat dan tidak cukup menghasilkan saliva pada anak sapi. Keberadaan saliva ini memiliki peran yang signifikan antara lain:
- Menyeimbangkan pH dalam abomasum dan mengentalkan susu pada sistem pencernaan.
- Mengandung enzim lipase. Enzim ini dibutuhkan untuk mencerna lemak yang menjadi sumber energi vital bagi anak sapi atau pedet.
- Mengandung sifat antibiotik alami.
Penggunaan Dot Untuk Anak Sapi Akan Memengaruhi Sistem Pencernaan
Apa yang terjadi pada sistem pencernaan pada saat menggunakan dot vs ember? Sebelumnya perlu diketahui bahwa sapi memiliki 4 lambung (rumen, retikulum, omasum, abomasum). Namun pada saat anak sapi baru lahir, hanya 1 lambung yang berfungsi yaitu abomasum. Secara alamiah, ketika pedet menyusu pada induknya, maka leher pedet akan menjulur ke atas dan menyusu dengan ritme perlahan. Posisi ini membuat esophageal groove yaitu otot pada tenggorokan pedet, akan menutup. Sehingga susu yang tertelan akan melewati rumen dan langsung menuju abomasum untuk dicerna dan diserap dengan baik. Aktivitas alami ini bisa digantikan dengan penggunaan dot bagi pedet dengan kecepatan minum yang perlahan.
Karena sebaliknya, jika pedet minum susu terlalu cepat dengan menggunakan ember, bagian esophageal groove yang semestinya tertutup, tidak mampu menahan banyaknya susu yang masuk. Sehingga otot tersebut terbuka dan susu akan meluap menuju rumen. Akibatnya, susu akan terfermentasi dalam rumen yang menyebabkan terjadi gangguan pencernaan pada anak sapi.
Jadi, sekarang sudah tau yah betapa pentingnya penggunaan dot untuk pedet atau anak sapi. Perlu diingat sebuah nasihat “Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai”. Apabila kita memberikan yang terbaik bagi hewan ternak kita seperti menjaga kesejahteraan hewan (animal welfare) maka kita pun akan memperoleh hasil yang terbaik dari beternak. Hewan ternak sejahtera, peternak pun bahagia!
So, langsung cek out aja di shopee atau tokopedia untuk mendapatkan Dot Anak Sapi dari Star Farm yang dijamin kualitasnya. Atau bisa cek disini yah. Salam peternakan!