Eropa merupakan salah satu benua yang banyak memiliki satwa khas mendunia. Salah satunya adalah kambing Murciano dari Spanyol. Kambing berwarna hitam polos ini terkenal karena kemampuannya menghasilkan susu yang melimpah dan berlemak.
Kambing ini tumbuh liar dan dianggap sebagai satwa asli dari dataran kering Murciano Spanyol. Ingin tahu lebih banyak tentang ciri dan perkembangan kambing ini? Berikut ringkasannya.
Asal-usul Kambing Murciano
Kambing Murciano adalah jenis yang dikembangbiakkan oleh komunitas Yecla dan Jumilla di daerah Murciano. Daerah ini berada di sepanjang pantai Mediterania. Trah asli Murcia dibiakkan untuk dwifungsi yaitu diambil susu dan juga dagingnya.
Karena dirasakan hasil susu hewan ini jauh lebih baik dari dagingnya, hewan ini kemudian dikawin silangkan dengan kambing Granadina. Lahirlah Murciano-Granadina yang memiliki kemampuan jauh lebih baik dalam menghasilkan susu.
Secara resmi, jenis Murciano yang tersebar di seluruh dunia adalah Kambing Murciano-Granadia dan Pemerintah Spanyol mengakui hal tersebut. Hal ini dikarenakan trah asli Murciano dianggap masih sangat beragam dan tidak merujuk ke satu jenis tertentu.
Karakteristik Kambing Murciano
Jenis Murciano atau lebih tepatnya Murciano-Granadina adalah kambing yang memiliki ukuran sedang. Postur tubuh mereka tidak terlalu besar atau tidak juga terlalu kecil. Kambing ini memiliki bobot rata-rata yaitu 30 – 50 kg untuk betina dan 50 – 60 kg untuk jantan.
Murciano-Granadina memiliki warna tubuh yang solid yaitu antara hitam atau coklat mahoni. Asosiasi Peternak Spanyol hanya mengakui kedua warna ini sebagai trah Murciano-Granadina. Jika ada sedikit semburat warna putih yang muncul, tidak lagi dianggap sebagai keturunan Murciano-Granadina.
Kambing ini memiliki telinga kecil yang tegak berdiri, begitu pula ekornya. Bulunya pendek dan terasa kasar. Pada kambing jantan, ukuran bulunya sedikit lebih panjang dibandingkan jenis betina.
Masa produktivitas kambing ini tidak menentu. Tidak ada musim kawin karena mereka bisa bereproduksi sepanjang tahun. Masa dewasa kambing ini adalah 7 sampai 8 bulan untuk kambing betina siap melakukan perkawinan.
Dalam hal kelahiran keturunan, Murciano-Granadina terbilang ternak yang produktif. Rata-rata betinanya melahirkan anak kembar dalam setiap kelahirannya. Mereka dapat menyusui anak-anaknya dalam jangka waktu yang cukup panjang yaitu 210 hari.
Masa laktasi yang panjang ini memungkinkan peternak untuk ikut menikmati hasil susunya. Dalam satu tahun, satu kambing Murciano-Granadina mampu menghasilkan setidaknya 500 liter susu dengan kualitas yang baik. Bahkan ada ternak yang bisa menghasilkan dua kali lipat jumlah susu.
Hasil susu ternak ini memiliki kandungan gizi dan lemak lebih baik dibandingkan dengan jenis kambing perah lainnya di Eropa. Susunya mengandung 3,6 persen protein dan 5,6 persen lemak. Susu ini banyak dimanfaatkan untuk industri pembuatan keju.
Perkembangan Kambing Murciano
Dalam perkembangannya, keturunan Murciano banyak disilangkan dengan berbagai jenis kambing lain untuk maksud dan tujuan tertentu. Salah satu contohnya adalah menyilangkan Murciano-Granadina dengan jenis Boer.
Hasil persilangannya didapatkan anak-anak kambing yang cepat bereproduksi. Mereka bisa memiliki banyak anak dalam waktu singkat. Hal ini dikarenakan kambing Boer adalah tipikal kambing pedaging dengan produktivitas kelahiran yang tinggi.
Kambing ini akan terus bereproduksi sepanjang tahun karena mereka tidak memiliki musim khusus untuk kawin. Perkawinan bisa dilakukan sewaktu-waktu sehingga jumlah keturunannya akan cepat berkembang. Ini adalah cara peningkatan kambing pedaging yang mudah dan cepat.
Itulah beberapa informasi mengenai kambing Murciano dari Spanyol. Kambing yang satu ini akan terus dikembangkan karena kemampuannya yang baik. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.