6 Manfaat dan Kegunaan dari Tumbuhan Pengganggu (Gulma) Terhadap Beberapa Aspek Kehidupan

Dibalik seringnya kerugian yang ditimbulkan oleh tumbuhan gulma, tentu terdapat manfaat dan kegunaannya. Manfaat tersebut dapat dirasakan apabila pengelolaan terhadap tumbuhan gulma dapat dilakukan dengan tepat.

Berikut ialah beberapa manfaat dan kegunaan dari tumbuhan gulma terhadap aspek kehidupan:

6 Manfaat Tumbuhan Pengganggu (Gulma)

1. Sebagai bahan penutup tanah (mulsa) sekaligus bahan organik

Menurut penelitian penggunaan tanaman penutup tanah untuk tanaman perkebunan menghasilkan bertujuan untuk menekan pertumbuhan berbagai jenis gulma yang dapat menggangu produksi.  Sehingga dibutuhkan tanaman sebagai penutup tanah yang memiliki kemampuan tumbuh yang lebih cepat agar mampu menekan pertumbuhan gulma.

Jenis tanaman yang cocok digunakan untuk penutup tanah di perkebunan  diantaranya ialah Asystasia gangentica, Axonopus compresus, Ottochloa nodosa, Borreria alata, serta Centosema pubescens dan Arachis pintoi. Harapannya apabila mampu tumbuh dengan sempurna menutupi  tanah dapat menekan pertumbuhan gulma lainnya.

flickr.com (Arachis pintoi)

Selain untuk perkebunan, tanaman penutup tanah juga sering digunakan di area pekarangan atau taman untuk menekan pertumbuhan gulma serta menambah unsur estetika dari area tersebut. Untuk area tersebut biasanya sering menggunakan Axonopus compresus sebagai tanaman penutup tanah.

Tidak hanya untuk menekan pertumbuhan gulma, tanaman penutup tanah yang telah layu dan mati akan mengalami pelapukan. Sehingga biomassa dari pelapukan tanaman ini akan menjadi bahan organik yang bagus untuk memperbaiki kondisi tanah (amelioran) sekaligus sebagai nutrisi yang diserap tanah dan tanaman yang tumbuh di atasnya.

2. Dapat mengurangi atau mencegah terjadinya bahaya erosi.

flickr.com (Lantana camara)

Erosi merupakan proses pengikisan lapisam atas tanah oleh air, es, atau angin. Salah satu cara pencegahan erosi agar tidak terjadi ialah dengan metode vegetatif. Metode vegetatif yang dapat digunakan ialah dengan cara melakukan penanaman penutup tanah.Harapannya mampu berperan sebagai penahan atau menghambat daya perusak yang disebabkan oleh tetesan air hujan, sebagai penyerap air dan melakukan proses transpirasi (penguapan air dari tanaman) dan sebagai penambah bahan organik untuk tanah.

Terdapat tiga tingkatan tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi. Tingkatan tertinggi ialah tanaman pelindung, contohnya yaitu Albizia falcate, Acacia mangium,dll.  Pada tingkatan sedang ialah tanaman perdu, contoh diantaranya ialah Lantana camara, Calliandra calothyrus,  Cajjanus cajan Nillst, dll. Sedangkan tingkatan terendah ialah sejenis rumput-rumputan, contohnya ialah (Pennisetum purpureum, Paspalum dilatum, Panicum maximum, dll.)

3. Bahan pakan ternak

flickr.com

Hijauan atau bagian tumbuhan yaitu batang dan daun yang dijadikan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Biasanya hijauan terdiri dari rumput-rumputan, kacang-kacangan, dan hijauan jenis lainnya.

Beberapa jenis atai golongan gulma termasuk juga ke dalam jenis hijauan yang cocok dan sesuai untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Alih-alih dibuang dan menumpuk seperti sampah serta sia-sia membusuk begitu saja,  tumbuhan gulma yang tumbuh mengganggu tanaman utama dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Akan tetapi, terdapat beberapa jenis gulma yang mangandung zat tertentu yang dapat membahayakan kesehatan dari hewan ternak. Kandungan zat tersebut salah satunya ialah zat glikosida sianogenik.

4. Sebagai penghasil bahan bakar berupa biogas

flickr.com (Eicchornia crassipes)

Menurut hasil penelitian Yonathan et. al  (2012) jenis gulma eceng gondok (Eicchornia crassipes) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biogas karena memiliki kandungan hemiselulosa yang besar. Percobaan pembuatan biogas dilakukan dengan pengenceran pada biomassa eceng yang kemudian dicampurkan dengan air, kotoran sapi lalu dimasukan ke dalam biodiester. Kandungan gas metana yang dihasilkan berkisar 0.03 mol metana per 100 gram eceng gondok.

5. Menjadi bahan industri atau kerajinan

flickr.com (Kerajinan dari eceng)

Beberapa jenis gulma dapat dimanfaatkan untuk kerajinan seperti kertas atau barang kerajinan lainnya. Salah satunya ialah kerajianan tangan berupa anyaman yang memanfaatkan batang eceng.

6. Bahan baku obat-obatan tradisional.

flickr.com (Sonchus arvensis)

Meskipun merugikan, beberapa tumbuhan gulma yang tumbuh liar di alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional.

Beberapa diantaranya ialah Sonchus arvensis (tempuyang/lempung jombang) yang dimanfaatkan untuk mengobati pembengkakan, sulit kencing, peredaran darah tidak lancar serta demam. Kemudian Kitolod (Hippobroma longifora/ Isotoma longifora) yang mengandung zat alkaloid yang dapat mengobati mata, sakit gigi, radang tenggorokan serta, obat asma.

Dan tentunya masih banyak lagi jenis gulma yang dapat dimanfaatkan untuk kesahatan.

Sumber referensi:

http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6681

suryana, MA. Chozin, D. Guntoro. 2019. Identifikasi spesies tanaman penutup tanah pada perkebunan kelapa sawit menghasilkan. J. Agron. Indonesia. 47(3):305-311. Yonathan A, AR. Prasetya, B. Pramudono.2012. Produksibiogas dari eceng gondok (Eicchornia crassipes) kajian konsistensi dan pH terhadap biogas yang dihasilkan.  J. Tek. Kimia dan Industri. 1(1):412-417.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top