Tanaman ketela atau seringkali disebut singkong di masyarakat merupakan bukan tanaman yang asing lagi bagi kita. Kita sering menemukan di hampir setiap wilayah Indonesia. Ketela mempunyai nama latin Manihot Esculenta. Seringkali juga menjadi bahan pokok utama karena memiliki kandungan serat serta karbohidrat yang sangat tinggi.
Tanaman singkong memiliki ukuran tinggi bisa mencapai 7 meter berjenis akar tunggang memiliki akar yang bercabang. Terdapat umbi-umbian yang lama kelamaan akan membesar dan dapat dimakan seringkali disebut singkong. Umbi ini memiliki daging berwarna putih kekuning-kuningan, jika sudah dalam keadaan dipanen singkong tidak akan kuat bertahan lama.
Di udara mereka akan cepat membusuk dengan memberi tanda mengeluarkan warna biru akan mengeluarkan zat racun sianida berbahaya jika di konsumsi. Singkong memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi namun sangat rendah sekali protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada bagian daunnya yang banyak sekali mengandung asam amino metionina. Tanaman ini pertama kali ditemukan di daratan Amerika kemudian dikembangkan pada zaman prasejarah di negara Brasil dan Paraguay sejak 10 ribu tahun yang lalu.
Setelah berkembang luas tanaman umbi-umbian ini banyak sekali tumbuh liar di Brasil selatan. Indonesia termasuk penghasil terbanyak tanaman ketela di dunia. Pada tahun 2004 saja Indonesia menduduki urutan ketiga penghasil ketela terbanyak diseluruh dunia menghasilkan seberat 24.1 ton. Pada urutan pertama ada Nigeria menghasilkan 54.4 ton dan kedua ada Brasil dengan berat 25.4 ton. Afrika menjadi benua sekaligus negara paling terbanyak penghasil tanaman ketela pada saat itu.
Singkong pertama kali diperkenalkan ke Indonesia pada abad ke-16 dibawa oleh bangsa Portugis dari Brasil ke pulau Maluku. Tanaman ini seringkali menjadi stok makanan mereka karena memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi cukup untuk persediaan makanan pada saat itu. Singkong menyebar luas di Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama. Tanaman ini diperkirakan diperkenalkan pertama kali pada tahun 1852 di daerah Kabupaten Jawa Timur.
Namun hingga tahun 1876 singkong tetap tidak juga dikenal oleh masyarakat Jawa justru subur tumbuh di luar pulau Jawa. Barulah pada abad-20 umbi-umbian ini mulai dikenal luas oleh masyarakat Jawa hingga meningkat pesat dan pemerintahan meminta agar kebun tanaman singkong warga diperluas lagi.
Selain memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi tanaman singkong juga memiliki beberapa manfaat, yaitu
1. Sumber energi
Singkong memiliki kandungan kalori cukup tinggi, dalam 100 gram singkong saja terdapat kandungan kalori sebanyak 100-150 gram lebih tinggi dari jenis umbi-umbi lain seperti kentang dan ubi. Maka dari itu tanaman ini bisa menjadi alternatif jika kalian ingin menambah sumber energi kalian.
2. Sumber serat serta karbohidrat
Mungkin semua orang sudah tau jika tanaman singkong banyak mengandung karbohidrat. Selain karbohidrat singkong juga mengandung kandungan serat yang bagus untuk sistem pencernaan manusia, mengurangi kadar gula darah, dan mengurangi peradangan.
3. Memiliki kandungan antioksidan tinggi
Di dalam singkong terdapat kandungan vitamin A dan C yang berguna untuk membunuh radikal bebas, membuat awet muda dan mencegah penyakit jantung. Selain itu, di dalamnya juga mengandung antioksidan beta karoten yang bermanfaat untuk bagus bagi daya tahan tubuh, mengurangi resiko terkena kanker, dan menjaga kesehatan mata.
Nah itulah ulasan mengenai seputar tanaman ketela singkong, semoga dengan artikel ini bisa menambah pengetahuan teman-teman semua khususnya tentang tanaman ketela. Saya ucapkan terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Jangan pernah bosan membaca yah! semoga bermanfaat.
(Giovani/dari berbagai sumber)