Pembuka
Burung Cendrawasih merupakan salah satu burung yang berasal asli dari negara Indonesia. Mereka banyak ditemukan di bagian Indonesia Timur, pulau selat Flores dan Papua Nugini. Burung ini memiliki nama latin Paradisaeidae. Memiliki warna yang begitu indah sehingga burung ini sering dianggap menjadi burung yang turun dari surga. Mereka merupakan salah satu hewan maskot untuk warga Papua.
Mereka jarang sekali menginjakkan kakinya ke tanah mereka lebih suka terbang tinggi dan sesekali berdiam diri di atas pohon. Jenis jantan memiliki bulu yang lebih terang, indah dan elok dibandingkan dengan betina.
Sejarah
Pada tahun 1522 terdapat 2 orang kembali ke asalnya yaitu negara Spanyol dengan membawa buah tangan berupa kulit burung cendrawasih berwarna kuning yang sangat indah. Buah tangan tersebut di tujukan kepada sang raja tersebut. Karena merasa unik dengan burung tersebut maka sang raja membawa burung cendrawasih ke kota Roma untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap burung tersebut.
Para peneliti tercengang kagum setelah melihat burung tersebut sehingga menyangka burung tersebut merupakan burung yang turun dari surga. Pada awal berita di Eropa menyebutkan bahwa burung cendrawasih tidak pernah menapakkan kakinya ke tanah melainkan hanya melayang-layang di udara dan pohon. Makanannya pun hanya memakan embun sebagai makanannya.
Ciri-ciri
Untuk bagian bulu tidak diragukan lagi burung ini memiliki warna bulu yang sangat mencolok indah sekali. Ukuran tubuh cendrawasih bervariasi jika jenis cendrawasih raja mereka memiliki ukuran panjang sekitar 15 cm dan memiliki berat sekitar 50-100 gram. Ukuran untuk paling besar bisa mencapai panjang 120 cm dan memiliki berat sekitar 450 gram biasanya yang memiliki bobot paling besar jenis manukod jambul bergulung.
Warna bulunya yang indah ternyata memiliki kegunaan tersendiri yaitu untuk memikat sang betina agar kawin dengannya. Semakin jantan memiliki warna dan bulu yang indah semakin tertarik pula sang betina untuk kawin dengannya. Biasanya sang jantan akan menari-nari kecil disekitar pohon sambil mengepak-ngepakkan sayapnya atau bisa juga bergelantung terbalik sambil berkicau yang bertujuan untuk menarik perhatian sang betina.
Berkembang Biak
Burung cendrawasih memiliki tingkat kesulitan tersendiri untuk kawin dan berkembang biak. Mereka melakukan proses perkawinan tidak seperti burung pada umumnya. Burung ini melakukan perkawinan di atas udara bisa juga di pohon. Pada tahap awal sang jantan akan mencari perhatian sang betina dengan cara memamerkan bulu lebat indahnya. Jantan akan mengepak-ngepak kan sayap serta berkicau disekitar sang betina untuk menarik perhatian.
Pada proses menarik perhatian betina ternyata tidak hanya 1 jantan yang akan menarik perhatian betina. Mereka akan berlomba-lomba, biasanya betina akan memilih jantan yang memiliki bulu yang lebat dan indah sebagai pasangan kawinnya. Burung jenis ini bisa bertelur 1-3 telur dalam sekali bertelur. Betina akan bertelur membuat sarang di atas pohon yang cukup tinggi karena mereka jarang sekali bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya ke tanah. Betina dan jantan akan saling bergantian dalam mengerami dan menjaga telurnya. Butuh waktu sekitar 20 hari untuk proses telur sampai menetas proses inkubasi.
Habitat
Mereka senang diam di iklim tropis seperti Indonesia bagian timur. Bisa ditemukan di pulau Papua, Flores, Maluku, Australia Selatan. Biasa hidup di atas pohon dan senang menghabiskan waktu di udara sampai-sampai tidak pernah untuk menginjakkan kakinya ke tanah. Mereka biasa bersarang di dahan pohon yang memiliki ketinggian kurang lebih 13 meter. Dari proses kawin hingga menetas mereka melakukannya di atas udara. Burung cendrawasih sudah masuk ke dalam jenis burung yang sudah hampir punah dan langka. Maka dari itu ayo kita jaga sama-sama ekosistem kita dan hindari perburuan liar terutama pada binatang yang di lindungi dan terancam punah.
Nah itulah ulasan seputar burung cendrawasih, semoga dengan artikel ini bisa menambah pengetahuan teman-teman semua khususnya tentang burung cendrawasih. Saya ucapkan terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Jangan pernah bosan membaca yah! semoga bermanfaat.
(Giovani/dari berbagai sumber)