Sapi SO, Sapi Potong Tangguh di Segala Macam Kondisi

Sapi SO atau Sumba Ongole adalah turunan sapi Ongole asal India yang tumbuh dan berkembang secara alami di daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sapi ini memiliki perawakan seperti sapi Jawa yaitu tinggi besar dengan karakter kuat dan tangguh di segala kondisi.

Sapi SO juga tergolong sebagai jenis sapi zebu atau memiliki punuk. Sapi yang didatangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1914 ini berkembang dan menjadi leluhur bagi hampir sebagian besar jenis sapi lokal di Indonesia.

Ciri Fisik Sapi SO

Sapi Sumba Ongole memiliki ciri khusus yang membuatnya mudah dikenali. Sapi ini pada umumnya memiliki warna gelap di sekitar kepalanya. Berikut ini adalah ciri-ciri lengkap jenis sapi SO yang perlu Anda ketahui.

1. Berkulit Putih

Warna kulit sapi ini didominasi warna putih di seluruh tubuhnya kecuali pada sebagian sekitar kepala yang berwarna abu-abu atau cenderung gelap.

2. Postur Tubuh

Tubuh sapi Sumba Ongole ini cukup besar, memanjang dengan leher yang cukup pendek. Kakinya agak kecil sehingga nampak panjang. Namun bagian pahanya cukup besar dan berkulit tebal.

3. Berpunuk

Sebagai golongan sapi zebu, sapi ini memiliki punuk besar serta gelambir di bawah lehernya. Gelambir adalah lipatan-lipatan kulit yang biasanya ada di bagian bawah leher dan perut. Punuk sapi jantan berkembang dengan baik, tumbuh lurus dan nampak menonjol.

4. Bentuk Telinga

Sapi SO memiliki bentuk telinga yang unik yaitu kecil, memanjang dan menggantung.

5. Bentuk Kepala

Kepala Sapi SO relatif kecil dan pendek. Bentuknya melengkung dengan mata besar, tenang dan nampak jinak. Pada sapi jantan, tanduk memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan sapi betinanya.

6. Bobot Sapi

Sapi Sumba Ongole jantan dapat tumbuh setinggi 150 cm dengan berat tubuh mencapai 600 kg. Sedangkan sapi betina bisa berbobot 450 kg dengan tinggi hanya 135 cm.

7. Kualitas Karkas

Sapi SO memiliki kualitas karkas dan daging yang baik, tidak kalah dengan daging sapi import. Prosentase karkasnya cukup tinggi hingga mencapai 58 %. Tekstur dagingnya padat, sedikit lemak dan berwarna merah saat dimasak.

Jika perawatan sapi Sumba Ongole ini terbilang baik dalam artian mendapatkan pakan berkualitas dan habitat kondusif, pertumbuhan bobotnya bisa mencapak 0,9 kg per hari. Itulah mengapa sapi ini merupakan salah satu sapi favorit untuk diternakkan.

8. Sistem Reproduksi

Sapi SO mulai beranak pinak pada usia 30 bulan. Namun, masa kawinnya dimulai sejak sapi betina berusia 18 bulan dan sapi jantan berusia minimal 30 – 36 bulan. Setelah beranak, sapi betina bisa cepat pulih dan bisa kawin lagi.

Keunggulan Sapi Sumba Ongole

Banyak peternak yang memilih untuk memelihara jenis sapi ini dikarenakan beberapa hal yaitu :

1. Tidak Rewel Pakan

Sapi sumba ongole ini sangat tepat untuk diperlihara di daerah yang tidak memiliki banyak lahan hijau. Mereka dapat mengonsumsi pakan kering, jerami, pakan awetan dan semacamnya. Kualitas susu dan dagingnya pun tetap bagus meskipun diberikan pakan yang minim.

2. Tangguh di Segala Kondisi

Sapi SO merupakan jenis sapi yang tangguh dan bisa bertahan di segala kondisi cuaca. Mereka bahkan bisa hidup dengan baik di daerah bersuhu sampai 40 derajat celcius.

3. Bobot Besar

Dengan ukuran tubuhnya yang besar, tidak heran jika sapi SO menghasilkan jumlah daging yang banyak. Selain itu, kualitas dagingnya sangat baik sehingga banyak permintaan pasar untuk dijadikan daging olahan.

Itulah sekilas informasi mengenai jenis sapi SO atau Sumba Ongole. Sapi ini memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan jenis sapi Ongole asli karena sudah banyak beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.

Leave a Reply

Scroll to Top