Kenali Penyakit Sapi Dan Domba Kurban Bogor Agar Anda Tidak Menyesal Membeli

Maraknya penyebaran virus ternak membuat para peternak hewan kaki empat khususnya hewan kurban menjadi khawatir dengan kesehatan, keselamatan dan nilai jualnya. Kendati demikian peternak tidak boleh lengah dan patah semangat dengan serbuan virus ruminansia tersebut. Dalam artikel ini akan dibahas tentang penyakit hewan ternak untuk kurban seperti sapi, domba kurban bogor, kambing dan kerbau.

Domba Kurban Bogor

Penyakit Ternak Ruminansia PMK Seperti Apa?

Beberapa tahun belakangan ini semenjak wabah korona merebak, munculah wabah yang cukup meresahkan untuk hewan ruminansia yakni PMK (penyakit mulut kuku) pada sapi, kerbau, kambing, domba dan ternyata juga menyerang hewan lainnya seperti bison, gajah, jerapah dan sebagainya. PMK adalah penyakit yang menyerang mulut dan kuku ternak dengan wujud yang melepuh, berair, kuku menjadi keras, dan bisa melemahkan tubuh ternak itu sendiri.

Penularan dan obat PMK sapi tradisional sangat cepat terlebih jika hewan bersinggungan di pasar ternak umum yang lembab dan kotor penuh dengan bau. Resikonya pertama kali yang terlihat adalah ternak sapi enggan makan lahap kemudian bagian mulut mengeluarkan lendir atau umbel yang tiada henti, diiringi demam, badan ternak menjadi kurus bertahap dalam waktu semingguan. Penularan virus PMK bersumber dari udara, sentuhan dan makanan kotor dimana ketika ternak dibawa ke pasar akan bersenggolan dengan ternak lainnya yang mungkin telah terjangkit tetapi masih kuat imunitasnya. Untuk itu, ketika ada sapi kurban atau hewan kurban yang harus sehat sebaiknya tidak dibawa ke area umum terlebih dulu sebelum mendapatkan vaksinasi PMK dan pengobatan tuntas. Syarat sahnya hewan kurban adalah sehat luar dalam, tidak cacat, cukup umur dan pejantan.

Penyebab PMK Ruminansia

Penyebab sapi sakit mulut kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) dilahirkan dari virus tipe A famili Picornaviridae, genus Apthovirus yang merupakan Aphtaee epizootecae. Virus tersebut memiliki masa inkubasi sekitar 14 hari dengan waktu pertama hewan tertular sampai muncul tanda – tandanya. Virus tersebut akan menjalar hingga tulang, kelenjar, susu, serta produk susu selama virusnya belum dimatikan total.

Ternak yang masih berusia muda, remaja cenderung mudah terkena hingga mati (1-5%) peluang kematiannya dibandingkan dengan ternak usia matang. Jadi, perlu Anda ketahui bahwa tingkat kematian ternak dewasa kecil tetapi tingkat penyebaran dan kesembuhannya tinggi. PMK bisa disembuhkan dengan perawatan obat penyakit mulut dan kuku pada sapi sesuai.

Tanda – Tanda PMK pada Ternak Ruminansia

  1. Mengalami demam hingga suhu 41°C sambil menggigil
  2. Gejala anorexia (tidak nafsu makan)
  3. Mengalami skala produksi susu perah drastis untuk sapi selama 2-3 hari
  4. Dari bagian mulut keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
  5. Bagian saliva menggantung, air liur berbusa hingga tidak bisa dikendalikan
  6. Terjadi bengkak area kelenjar submandibular.
  7. Hewan lemas karena tubuh kekurangan cairan
  8. Luka di kuku kemudian perlahan bisa lepas.
  9. Hewan sering mengeretakan gigi, gosokkan mulut, suka menendang ke arah tak tentu kaki.
  10. Ada penampakan fisik berupa luka area lidah, infeksi bagian lesi, mastitis, turunnya produksi susu permanen,
  11. Terjadi myocarditis dan kematian khususnya hewan muda.

Tindakan Obat Penyakit PMK Pada Sapi Ternak Ruminansia 

  1. Bisa dilakukan desinfeksi dari kandang, peralatan dengan waktu teratur setelah usai dipakai.
  2. Bisa dilakukan desinfeksi lingkungan luar kandang seperti menyemprot area kandang, alat yang digunakan, dan bahan lain yang berpotensi penularan PMK.
  3. Dilakukan aktivitas disposal yaitu membakar barang yang terkontaminasi.
  4. Dilakukan aktivitas dikontaminasi ialah proses sanitasi seperti desinfeksi, fumigasi, dan penyinaran lampu ultra violet.
  5. Melakukan potong jaringan tubuh hewan pada bagian yang terinfeksi, bukan memotong organ utuhnya ya tetapi bagian jaringan yang dirasakan sulit untuk sembuh total dan jika sembuhpun akan membuat jaringan sekitarnya menjadi luka.
  6. Area kaki yang telah terinfeksi bisa diobati chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.
  7. Bisa dilakukan suntikan intravena preparat sulfadimidine
  8. Hewan harus dikarantina yaitu dipisahkan hewan sehat selama jangka pengobatan.

Dengan pengobatan mulut kambing sakit baik dan tepat akan membuat domba kurban bogor dan sapi menjadi sehat dan sah untuk dikurbankan selama Anda cepat tanggap dalam penanggulangan. Cepat penanggulangan akan terlihat ketika ternak mulai enggan makan, demam tubuh kemudian bisa memanggil tenaga kesehatan hewan ternak agar segera ditindaklanjuti sebelum menjalar ke ternak lainnya. Kebersihan kandang juga harus diperhatikan rutin dan lebih seksama ketika ada ternak yang mulai sakit. Frekuensi kebersihan minimal 4 kali sehari dengan menyemprotkan air bersih mengalir ke tempat tampungan kotoran kemudian desinfektan.

Selain PMK, Ada Juga Penyakit Ngorok Ternak atau SE

Tak hanya PMK saja yang saat ini menjadi momok menyeramkan peternak hewan ruminansia domba kurban bogor ada lagi penyakit ngorok (tagere) dikenal Septicaemia Epizootica (SE) yakni sebuah penyakit hewan ruminansia sapi dan kerbau dengan sifatnya akut yang gejalanya mengorok setiap waktu. Sakit ngorok biasanya terjadi masuk musim hujan. Virus tersebut bisa menyebabkan kematian ternak sapi. Cara penanggulangan dan pengobatan penyebab sapi lesu penyuntikan vaksinasi SE terlebih pada daerah rawan perubahan iklim. Mungkin jika dianalogikan sakit ngorok mirip dengan sakit flu dan batuk pada manusia dengan sistem kekebalan yang belum ada. Rutinitas kebersihan juga menjadi pokok utama dalam penyempurnaan pemulihan ternak sakit. Vaksin obat penyakit ngorok pada kerbau diberikan sebelum musim ekstrem tiba agar ternak kebal dengan serangan udara bervirus.

Penyakit Kulit LSD

Wabah LSD (Lumpy Skin Disease) merupakan sebuah wabah dari serangan virus famili Poxviridae yang menyerang kulit ternak berupa benjolan kulit yang paling banyak area leher, punggung, hingga perut dan beberapa area kaki. Tidak hanya gejala benjolan saja tetapi juga ada tanda demam, nafsu makan berkurang, ternak terlihat lesu, dan produksi susunya menurun.

Asal Muasal Wabah LSD Ternak Ruminansia

Virus LSD menyebar dari gigitan serangga nyamuk dan lalat kemudian menginfeksi secara berkala selama kurun waktu inkubasi selama 5-14 hari sebelum muncul gejala. Ketika ada ternak yang mulai terjangkit segera pindahkan ke kandang yang jauh dari kandang utama agar wabah tidak menular ke ternak lainnya. Sebagai bentuk ikhtiar, Anda dan tenaga khusus kesehatan ternak setempat melakukan cara mengobati sapi panas dalam khususnya LSD berikut ini:

  • Vaksinasi

Vaksinasi yang diberikan saat ternak masih dalam kondisi sehat dan belum ada gejala apapun. Tujuannya ketika ada serangan virus muncul ternak tersebut kebal dan mungkin jika terinfeksi lekas membaik dengan cepat. Untuk vaksin yang diberikan ini tidak semata-mata sesaat saja tapi jangka panjang.

  • Karantina

Sapi dengan gejala infeksi LSD segera dipisah ke kandang lainnya agar terbebas wabah. Jika masih terus dibiarkan menjadi satu maka risiko infeksi lanjutan akan terjadi.

  • Obat oral

Anda bisa memanggil tenaga kesehatan untuk memeriksa ternak yang sakit dan nantinya akan diberikan obat minum atau oral yang bisa meringankan sakit serta meredakan persebaran virusnya dengan cepat.

  • Antisipasi Serangga

Serangga yang datang tidak mungkin kita usir dengan mudah, Anda bisa memberikan teknik obat anti serangga seperti obat nyamuk, obat semprot guna mengusir. Sedikit banyak serangga tersebut datang karena ternak sendiri setiap waktu bisa mengeluarkan kotoran cair dan padat dari duburnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top