Kambing Saanen adalah salah satu jenis kambing yang sangat produktif dalam menghasilkan susu. Kualitas susu kambing ini sangat bagus dan memiliki rasa yang gurih serta lebih enak. Kambing ini bukan merupakan jenis kambing lokal Indonesia.
Saanen didatangkan dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Di Swiss, kambing ini menjadi salah satu ternakan yang cukup besar dan penghasil susu melimpah. Berminat untuk beternak jenis kambing yang satu ini?
Ciri dan Karakteristik Kambing Saanen
Meskipun bukan jenis kambing lokal, namun kambing Saanen juga telah banyak dipelihara oleh peternak tanah air. Hanya saja, kambing ini memiliki kelemahan tersendiri yaitu cukup peka terhadap kondisi cuaca dan iklim tropis.
Karena itulah, banyak upaya untuk mengawinsilangkan kambing ini dengan kambing lokal supaya mendapatkan jenis kambing yang lebih tahan cuaca. Contohnya adalah perkawinan Saanen dengan Peranakan Etawa yang menghasilkan kambing Sapera.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari kambing asal Saanen yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah:
1. Bentuk Tubuh
Kambing ini memiliki tubuh yang padat dan berisi. Tubuh mereka berwarna putih atau krem dengan bulu yang pendek. Di bagian hidung, telinga dan kelenjar susu terdapat sebuah titik yang berwarna hitam.
Kambing ini memiliki muka berbentuk segitiga dengan hidung yang lurus. Bentuk telinganya cukup sederhana dan berdiri tegak ke sebelah dan ke depan. Mereka juga memiliki tanduk yang menarik karena berdiri tegak melengkung ke belakang.
Kakinya cukup kurus namun nampak kuat dan kokoh. Ekor kambing ini pendek dan tipis. Bagian lehernya panjang dengan bahu yang agak lebar, perut besar dan terlihat gemuk.
Kambing jenis Saanen ini mampu tumbuh hingga bobot 91 kg untuk jenis jantan. Tingginya bisa mencapai 94 cm. Sedangkan untuk kambing betina, bobotnya berkisar antara 63 kg dengan tinggi 81 cm.
2. Karakter dan Sifat
Kambing asal Swiss ini memiliki temperamen yang baik dan tenang. Meskipun mereka memiliki tanduk panjang, kawanan kambing ini jarang sekali bertengkar dan berkelahi.
3. Pola Hidup
Karena berasal dari daerah dengan suhu yang dingin, Kambing Saanen memiliki daya tahan tubuh yang cukup rendah terhadap sengatan sinar matahari. Seperti disebutkan sebelumnya, kambing ini banyak disilangkan dengan jenis lain supaya lebih mudah beradaptasi.
Saanen sangat sensitif terhadap sinar matahari karena itu mereka tidak bisa digembalakan layaknya kambing lokal. Pemeliharaan kambing ini sebaiknya dilakukan di dalam kandang saja demi kenyamanannya.
Bagi Anda yang ingin beternak kambing Saanen, kebutuhan kandang harus diperhatikan dengan baik. Kambing ini membutuhkan ukuran kandang yang cukup luas. Idealnya untuk satu kambing, ukuran kandang minimal 1 – 1,5 meter persegi.
Jangan meletakkan kambing jantan dan betina dalam satu kandang sekaligus kecuali mereka sedang dalam masa kawin. Hal ini untuk menghindari terjadinya perkawinan yang tidak diinginkan dan menurunkan produktivitas kambing itu sendiri.
Kambing ini menyukai kandang yang bersih dan terawat. Mereka nyaman dengan kandang yang suhu, kelembaban dan anginnya cukup mendukung.
4. Produktivitas Kambing
Saanen adalah jenis kambing perah yang menghasilkan susu berkualitas tinggi. Kandungan susunya sangat melimpah hingga dapat dipanen sebanyak 3,8 liter setiap harinya. Jumlah ini banyaknya 3 kali lipat dibandingkan dengan kambing Etawa.
Kualitas susu kambing ini juga sangat baik. Kandungan lemaknya lebih rendah yaitu sekitar 2,5 sampai 3 persen saja. Inilah sebabnya mengapa susu kambing ini disukai oleh orang-orang yang mengalami kolesterol tinggi.
Kambing Saanen bisa dikembangkan di Indonesia asalkan memenuhi syarat dan habitat hidupnya. Mengingat hasil ternaknya yang bagus, tidak ada salahnya untuk mencoba mengembangkan lebih besar lagi populasi kambing asal Swiss ini.