Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Harga sapi yang kian hari kian mahal membuat banyak peternak semakin tertarik untuk memeliharanya. Peternak sapi harus memahami beberapa jenis penyakit sapi yang perlu diwaspadai agar kelak hewan ternaknya selalu sehat dan menghasilkan banyak keuntungan.
Sejauh ini, serangan penyakit sapi cukup banyak terjadi. Penyakit-penyakit tersebut ada yang menular dan ada yang tidak. Namun jika sudah jadi wabah, kemungkinan suatu peternakan sapi akan menjadi bangkrut dan hewan peliharaannya akan mati tidak tersisa.
Jenis Penyakit Sapi
Beberapa jenis jenis penyakit sapi memang memerlukan suatu penanganan khusus agar kondisi binatang bisa cepat pulih kembali. Berikut beberapa jenis penyakit yang seringkali dialami oleh sapi dan cara pencegahannya.
1. Keringat darah
Penyakit ini seringkali disebut dengan nama Penyakit Jembrana. Disebut dengan penyakit Jembrana karena keringat darah disebabkan karena virus yang bernama Jembrana. Virus ini memiliki sifat yang cukup ganas pada jenis sapi Bali. Penularan virus Jembrana ini disebarkan oleh nyamuk dan lalat.
Beberapa gejala yang mungkin timbul ketika jenis penyakit sapi menyerang antara lain adalah :
a. Sapi mengalami demam tinggi
b. Diare bercampur dengan darah
c. Pembengkakan pada kelenjar limfe sapi
d. Sapi mengalami pendarahan kulit atau keringat darah
e. Luka-luka pada selaput lendir bagian mulut
Jika penyakit ini tidak segera ditangani, maka hewan ternak Anda bisa mati. Cara penangannya cukup mudah yaitu dengan melakukan karantina ke peternakan terpisah, penyemprotan anti serangga, hingga vaksinasi dan pemberian obat.
2. Cacingan
Jenis penyakit ini sering dialami oleh hewan sapi. Hewan ini kerap menderita penyakit cacingan karena komposisi makanan yang diberikan kurang bersih. Penyakit ini seringkali disebut dengan helminthiasis dan merupakan jenis penyakit yang cukup mudah untuk diobati.
Sapi yang mengalami penyakit cacingan akan malas makan dan kurus. Mata sapi pun sayu dan terlihat lemah. Bibir sapi akan terlihat lebih kering. Cacing yang menyerang biasanya adalah cacing hati dan cacing pita. Untuk mengatasi penyakit ini, pemilik sapi bisa memberikan obat cacing seperti Avermectin serta Benzimidazol. Namun, konsultasikan pada dokter hewan sebelum memberikannya.
3. Ingusan
Ternyata ingusan tidak hanya terjadi pada manusia. Ingusan menjadi salah satu jenis penyaki sapi yang paling sering dialami. Penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Gamma Herpesvirinae. Virus ini bisa ditularkan sesama ternak lain seperti domba dan kambing. Gejala yang muncul adalah moncong sapi mengeluarkan nanah dan terlihat kering.
Biasanya, akan muncul keluar kental dari mata dan hidung. Sapi akan kesulitan untuk bernafas dan tubuhnya melemah. Untuk mencegah hal ini, pisahlah ternak yang terkena penyakit dengan binatang lain. Kemudian, berikan antibiotik pada kandang. Jaga kandang agar tetap bersih sehingga penularan bisa diminimalisir.
4. Diare Ganas
Penyakit diare ganas pada hewan ternak sapi seringkali berakibat fatal. Jika tidak segera ditangani, maka ternak sapi bisa mati. Penyakit ini disebabkan karena virus Pestivirus. Infeksi yang serius bisa menyebabkan sapi menjadi diare. Untuk mencegah penyakit ini, peternak sapi bisa memberikan kolostrum kepada anakan sapi secara maksimal. Kemudian, berikan nutrisi yang baik dan kandang yang bersih.
Umumnya, segala bentuk penyakit pada sapi pasti bisa disembuhkan. Penanganan tepat bisa dilakukan untuk membuat sapi menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit di atas. Jauhkan ternak Anda dari jenis penyakit sapi di atas dengan selalu menjaga pakan dan kebersihan kandangnya.