Jagung merupakan salah satu tanaman pokok yang memiliki banyak manfaat di sektor pertanian. Sejak lama menjadi salah satu yang banyak di budidaya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Indonesia termasuk negara yang menjadi penghasil tanaman jagung terbesar di dunia. Menduduki urutan ke 8 terbesar di dunia sekaligus terbesar se Asia Tenggara. Amerika menjadi negara dengan penghasil terbesar jagung di dunia.
Jagung tanaman yang gampang beradaptasi asalkan sinar matahari pencahayaan dan kandungan airnya terpenuhi. Berjenis akar serabut bisa tumbuh di jenis tanah apapun asalkan kandungan zat hara nya terpenuhi. Berikut adalah tips dan teknik dalam budidaya jagung agar menghasilkan panen yang melimpah
1. Pengolahan lahan tanah
Tahap awal kita harus melakukan pengolahan lahan. Cangkul atau bajak lahan tanah membentuk bedengan dengan kedalaman kurang lebih 25 cm. Tanah harus keadaan steril artinya harus bebas dari rerumputan atau tanaman hama lainnya.
Setelah di cangkul dengan rapih sesuai kriteria kemudian di ratakan kembali. Buatlah parit jalur pengairan dengan baik agar tanaman jagung bisa mendapat sumber air yang seimbang disaat hujan turun. Tanah sebaiknya melalui proses pengapuran agar tingkat keasaman tanah berkurang dan jagung bisa tumbuh dengan sempurna.
2. Memilih bibit jagung
Pemilihan bibit jagung berkualitas salah satu tahap penting agar kedepanya hasil budidaya memuaskan. Jika membeli bibit di pasar/kios khusus pertanian pilihlah bibit dengan kualitas yang berkualitas baik dan bagus. Jika ingin memakai bibit jagung buatan sendiri pilihlah buah jagung yang masih terbungkus rapat/tidak ada cacat pada fisiknya.
Pilihlah benih biji jagung bagian tengah, biasanya pada bagian tengah jagung memiliki biji dengan kualitas yang baik. Pilih bibit jagung dengan kualitas yang baik seperti dilihat dari segi ukuran, warna, dan tentunya yang bebas dari hama penyakit.
3. Menanam jagung
Pemilihan pupuk salah satu hal yang penting karena akan membantu memberikan nutirisi dalam tanah. Jenis pupuk bisa berupa pupuk organik dan kimia itu tergantung dari pembudidaya sendiri asalkan pemberiannya tepat guna. Bibit jagung dimasukan kedalam tanah dengan kedalaman sekitar 5 cm berjumlah 2-3 biji jagung.
Apabila jagung ditanam pada lahan khusus tidak di mix dengan jenis tanaman lain jarak sebaiknya berjarak 90 cm x 60 cm. Jika jagung digunakan sebagai tanaman penyelang sebaiknya menggunakan jarak 200 cm. Setelah tanaman jagung tumbuh tinggi sekitar 30-40 cm bersihkan dengan rutin dari tanaman hama/gulma seperti rumput liar dan beri pupuk dengan rutin secukupnya.
4. Pemeliharaan/perawatan tanaman jagung
Setelah tahap menanam selanjutnya tinggal melakukan tahap pemeliharaan tanaman jagung. Seperti penyiraman air secara rutin terutama pada saat musim kemarau. Gunakan tambahan pupuk kimia agar jagung bisa tumbuh dengan cepat namun harus memerhatikan takaran dalam pemberian pupuk kimia.
Buat lubang di sekitar tanaman jagung tujuannya untuk menyimpan pupuk cadangan. Setelah berumur 1 bulan tanaman jagung harus melalui proses penyiangan. Berikan/taburkan vitamin tambahan bertujuan agar terhindar dari penyakit/layu bahkan mati. Kontrol hama yang mengganggu secara rutin disekitar lahan seperti tikus, kadal, burung, rumput, dan babi.
5. Tahap panen
Panen jagung bisa dilakukan setelah menginjak umur dua bulan. Tahap panen bisa dilakukan secara langsung dengan memetik di bagian batangnya. Petani biasanya langsung memisahkan bagian biji jagung dengan janggelnya. Penyimpanan jagung sebaiknya diletakan di tempat yang aman bebas dari hama seperti burung dan tikus. Karena tanaman jagung hampir disukai semua jenis hewan termasuk hewan hama jagung.
Nah itulah tips teknik budidaya jagung, semoga dengan artikel ini bisa menambah pengetahuan teman-teman semua khususnya tentang budidaya tanaman jagung. Saya ucapkan terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Jangan pernah bosan membaca yah!
(Giovani/dari berbagai sumber)