Penyakit cacing pada kambing merupakan ancaman bagi peternak. Meski tidak langsung menimbulkan kematian, namun dapat merugikan secara ekonomi. Sebab gejala cacingan pada kambing menurunkan produktivitasnya. Misal, tubuh kurus tentu menurunkan harga jual. Namun masalahnya, tak sedikit peternak yang terlambat menyadari bahwa kambingnya terganggu oleh parasit. Maka dari itu, kali ini akan dibagikan informasi supaya Anda bisa segera melakukan tindakan saat beberapa gejala mulai muncul.

Apa Saja Gejala Cacingan Pada Kambing?
Berikut gejala cacingan pada kambing yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh bersarangnya cacing dalam saluran pernapasan, hati, dan pencernaan.
1. Gangguan pencernaan
Gejala paling umum kambing mengalami cacingan adalah masalah pencernaan. Mulanya sulit mengeluarkan feses sebab bertekstur keras. Beberapa hari kemudian melunak sampai diare. Cara mudah mengetahui adalah kondisi ekor yang kotor.
Pada saat mengalami gangguan pencernaan kambing akan merasakan sakit perut. Hewan ini akan menunjukkannya dengan berdiri (punggung terangkat).
2. Perut membesar
Apabila masalah pencernaan tidak segera ditangani, cacing pada usus juga akan menginfeksi hati. Akibatnya hati rusak dan mengeluarkan cairan, kemudian menumpuk di rongga perut. Kondisi klinis yang bisa dilihat adalah perut kambing membesar.
3. Bengkak pada rahang
Infeksi cacing pada hati menyebabkan jumlah protein dalam darah berkurang. Selanjutnya, cairan tubuh menjadi tidak normal. Gangguan ini di awal terjadi pasti sulit untuk diketahui. Namun akhirnya, bisa terlihat setelah rahang membengkak karena cairan menumpuk.
4. Warna gusi dan konjugtiva pucat
Gejala cacingan pada kambing yang juga bisa dilihat di area mulut adalah warna gusi pucat. Hal ini dikarenakan cacing menyedot darah pada lapisan perut ke-4 (abomasum). Kambing mengalami kurang darah atau animea. Selain pucat, gusi dan konjungtiva juga bisa menguning. Hal ini terjadi apabila kerusakan hati sampai meningkatkan kadar bilirubin, kemudian terakumulasi dalam aliran darah.
5. Lesu dan ambruk
Sedikitnya sel darah merah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen yang akan menguatkan otot. Kambing menjadi lesu dan lemah, kemudian ambruk. Maka dari itu, saat hewan ruminansia ini mulai tidak mau berdiri, segera lakukan penanganan.
6. Batuk
Cacing juga dapat menyerang saluran pernapasan kambing. Produksi lendir berbusa akan memenuhi tenggorokan sehingga batuk dan discharge hidung. Beberapa kasus berat, infeksi ini menjalar ke jaringan paru-paru. Tanda klinisnya nafas kambing menjadi cepat dan tersengal-sengal.
7. Hilang nafsu makan
Berbagai gangguan pencernaan dan kurangnya sel darah merah membuat kambing kehilangan nafsu makan. Efisiensi metabolismenya pun ikut menurun. Alhasil, tubuh menjadi kurus, pertumbuhan bulu (wol) sedikit, air susu tidak keluar (betina yang menyusui). Apabila tidak segera memperoleh obat yang tepat, kambing akan mati.
8. Bulu kusam
Kehilangan nafsu makan secara otomatis membuat kambing kekurangan nutrisi. Hal ini berefek pada seluruh tubuh, termasuk kulit. Saat mengalami cacingan, kulit kehilangan kelembaban sehingga bulu berubah kusam.
9. Sulit gemuk
Layaknya cacing yang menginfeksi manusia, kambing juga sulit gemuk apabila terserang parasit ini. Sebab nutrisi dari pakan tidak terserap dengan baik, melainkan habis oleh cacing. Hal ini paling banyak tidak disadari oleh para peternak.
Demikian beberapa gejala cacingan pada kambing. Apakah ada yang terlihat pada peliharaan Anda? Jika iya, segera cari obat dan tangani dengan memutus siklus hidup parasit cacing. Caranya, berikan obat cacing (anthelmintika), bersihkan seluruh area kandang, dan berikan pakan berkualitas. Apabila kambing Anda digembala, hindari membawanya ke padang rumput terlalu pagi. Semoga bermanfaat, ya.