Cara Bercocok Tanam Padi Secara Hidroponik dengan Mudah

Bercocok tanam padi secara hidroponik merupakan suatu cara bagi kamu yang ingin menanam padi namun mengalami keterbatasan lahan atau ogah ke sawah.

image via Tribun Jogja

Memang menanam padi selama ini kebanyakan dilakukan di sawah. Sebab, di situlah tanaman yang akan menjadi beras ini mengembang lalu pada akhirnya dipanen.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, menanam padi tidak harus selalu di sawah. Selain keterbatasan lahan akibat maraknya pembangunan pabrik dan rumah, juga karena sudah tidak efisien jika sawah tempat menanam sudah tidak begitu subur tanahnya karena beberapa hal.

Menanam padi hidroponik juga mempunyai banyak keuntungan seperti hasil yang dijual untuk harganya tidak mengenal musim serta mudah mengendalikan hama dan penyakit.

Nah, di bawah ini adalah cara mempersiapkan menanam padi tanpa harus di sawah, dan bisa kamu lakukan di pekarangan atau atap rumah.

Cara Bercocok Tanam Padi Secara Hidroponik

Persiapkan Instalasinya

Cara pertama adalah persiapkan Instalasinya berupa paralon ukuran 6 inchi dan rak rangka bersih yang disesuaikan dengan ukuran lahan.

Kemudian buatlah jarak tanam 25×25 cm untuk antar paralon tersebut. Lubangi paralon dengan diameter lubang yang tidak terlalu lebar.

Ketika melubangi perkirakan 1/2 hingga 3/4 netpot agar bisa tertanam di dalam paralon. Ukuran netpot kerap tidak stabil karena kondisi umur dan berat tanaman yang semakin bertambah.

Persiapkan netpot dan media tanamnya

Langkah kedua adalah persiapkan netpot serta media tanamnya. Ukuran untuk netpot hidroponik ini adalah mempunyai diameter 10 cm.

Untuk media tanamnya berupa sekam dan pupuk kandang dengan skala perbandingan 1:1. Selain itu, diperlukan ijuk kelapa pada pinggiran netpot agar media tanam tidak larut terbawa air.

Netpot ini pun bisa kamu ganti dengan gelas plastik yang mempunyai kisaran diameter yang sama sekaligus juga untuk menghemat biaya.

Persiapkan Kolam Ikan Beserta Bibit Ikan

Ketika kamu hendak bercocok tanam padi secara hidroponik, kamu bisa juga mengombinasikannya dengan kolam ikan yang kamu punya di pekarangan rumah.

Keberadaan kolam ikan di bawah padi hidroponik ini secara tidak langsung akan memberikan tambahan hara bagi padi  yang berasal dari pakan ikan.

Timbal baliknya adalah kolam ini menjadi sirkulasi air pada padi serta juga sirkulasi oksigen untuk ikan. Untuk ikannya, pilihlah nila merah yang tahan terhadap pupuk kimia.

Lalu Bagaimana Cara Menanamnya?

Kamu bisa menanam dengan cara menanam benih langsung atau dengan cara pindah tanam melalui penyemaian bibit secara konvensional. Disarankan untuk menggunakan varietas yang sesuai dengan kondisi wilayah penanaman.

Seperti Apa Pemberian Nutrisinya?

Untuk nutrisi hendaknya tidak hanya dari pakan ikan, dan bisa ditambahkan dengan kebutuhan hara makro, yaitu N, P, dan K, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi.

Selain itu, aplikasi kapur yang ada di dalam hara makro itu untuk mengontrol kestabilan pH dalam air.

Semua unsur hara makro itu diaplikasikan secara bertahap selama 10 minggu setelah dikonversikan per satu luasan unit sistem hidroponik, 6m2. Untuk pupuk, pelarutannya ke dalam 4.800 ml air dan digunakan ke tanaman setiap minggunya.

Bagaimana dengan Pemeliharaannya?

Untuk pemeliharaan diakukan dengan air melalui sirkulas dari jam 8 pagi hingga 4 sore setiap harinya. Supaya pH air stabil taruhlah 2 karung kapur pertanian ke dalam kolam ikan, di dekat pipa outlet dan inlet. Air bisa ditambahkan jika volume dalam kolam berkurang.

Paralon hendaknya dibersihkan seminggu sekali dari kotoran. Sebab, jika tidak dibersihkan dikhawatirkan paralon itu akan ditempeli akar tanaman yang membesar dan mengikat sehingga akan sulit dibersihkan.

Untuk Memanennya Bagaimana?

Setelah kamu menanam serta memberi pupuk hingga tanaman subur, kamu tentu berharap dapat panen yang sudah kamu kerjakan itu.

Cara memanen padi hidroponik ini sama seperti pada menanam padi di sawah, yaitu dengan memotong rumpun di pangkal batang.

Setelah padi berhasil dipanen kamu bisa segera mempersiapkan untuk musim tanam berikutnya dengan mengambil sisa tunggul dan akar dalam netpot.

Jadi, seperti itulah cara bercocok tanam padi secara hidroponik yang bisa dengan mudah kamu praktekkan terutama dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dengan cara seperti ini kamu pun bisa dengan mandiri memenuhi kebutuhan pangan yang akhir-akhir ini semakin dalam krisis, dan setidaknya mau membuat kamu bercocok tanam tanpa harus berbalut lumpur di sawah. Selamat mencoba!

Referensi:

  1. K, M. (2021). 9 Alasan Memilih Hidroponik – DKP3 Kota Sukabumi. Distan.sukabumikota.go.id. Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/kpNT5
  2. Media, B. (2021). BBPADI – Cara Tanam Padi Hidroponik di Pekarangan Rumah. Bbpadi.litbang.pertanian.go.id. Retrieved 24 January 2021, from shorturl.at/kqK78

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top