Kentang memiliki nama latin Solanum Tuberosum.L bagian umbi batang yang bisa dimanfaatkan dengan cara dikonsumsi bahkan telah menjadi makanan pokok/utama di sebagian negara di dunia. Mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok utama.
Menjadi salah satu makanan pokok pengganti padi di Eropa walau pada awalnya di datangkan dari Amerika Selatan. Bangsa Portugis dan Spanyol yang telah membawa ke Eropa pada tahun 1565 sekaligus mengembang biakan yang untuk pertama kalinya. Kentang tersebar di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1794 mulai dibudidayakan perkiraan di kota Cimahi, Bandung.
Tanaman kentang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tanaman ini berasal dan dibudidayakan besar dari Amerika Selatan. Kentang tumbuh subur di wilayah yang memiliki iklim sejuk, jika di iklim tropis mereka tumbuh subur di dataran yang tinggi. Mereka tumbuh subur di perkirakan ditempat yang memiliki ketinggian sekitar 1000-2000 mdpl.
Beginilah tips budidaya kentang agar mendapatkan hasil panen yang melimpah
1. Mengetahui syarat tumbuh tanaman kentang
Kentang tumbuh subur di wilayah dataran tinggi yang memiliki ketinggian sekitar 1000-2000 mdpl. Curah hujan yang diperlukan 1000-1500 mm/tahun. Akan cepat berkembang dengan kondisi wilayah yang mempunyai suhu 14-22 cc atau dengan suhu udara yang cukup dingin dan sejuk. Tanah yang diperlukan tanaman kentang harus yang mengandung banyak unsur hara dan memiliki tekstur tanah gembur.
2. Pembuatan/pengolahan lahan
Tahap awal dalam pengolahan lahan untuk tanaman kentang dengan cara proses penggemburan tanah dengan cara dibajak atau pun dicangkul. Lahan dicangkul sampai memiliki kedalaman 30 cm. Jika kalian menanamnya dilahan yang memiliki tekstur tanah kurang gembur bisa dicangkul dengan kedalaman 50-60 cm agar menemukan titik tanah yang gembur.
Buat bedengan di lahan yang telah dicangkul tadi dengan ukuran lebar 80 cm dan tinggi 10 cm, panjangnya disesuaikan saja dengan kondisi ukuran lahan yang dipakai. Jarak antar bedengan beri jarak 40 cm yang bertujuan untuk akses aliran irigasi agar tanah tidak tergenang air/banjir.
3. Memilih bibit kentang yang berkualitas
Pilih benih bibit kentang yang memiliki mata tunas 3 -5 tunas. Berat yang mempunyai kualitas bagus dan baik biasanya berkisar 30-50 gram, dengan panjang dan lebar 30-55 mm. Jika hendak memilih bibit kentang sebaiknya pilihlah yang telah tumbuh memiliki tunas. Kondisi fisiknya harus diperhatikan tidak memiliki cacat diseluruh badannya seperti bolong, warna kusam dan lainnya.
4. Perawatan
Perawatan meliputi penyiraman, pengendalian hama, dan proses pemberian pupuk. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi keadaan tanah dan cuaca. Jika keadaan tanah kering/musim kemarau maka proses penyiraman akan sering dilakukan agar tanaman mendapat unsur hara dengan baik. Sebaliknya jika cuaca sedang musim hujan buatlah saluran irigasi tambahan agar lahan tidak tergenang dan air mengalir dengan baik.
Hama dan penyakit bisa saja menyerang tanaman kentang bahkan hal ini sering terjadi. Penyebab utamanya biasanya unsur hara dalam tanah tidak terpenuhi karena adanya beberapa faktor seperti faktor cuaca dan iklim. Penyakit tanaman kentang contohnya seperti busuk daun, penyakit layu karena bakteri, penyakit layu karena fusarium, bercak lunak, dan lain-lain.
Bisa dicegah dengan cara pemberian pupuk yang tepat. Pemberian pupuk sangat penting sekali dalam budidaya tanaman apapun termasuk kentang. Jenis pupuk ada organik dan kimia, namun untuk tanaman kentang lebih disarankan menggunakan pupuk organik.
Pupuk berguna untuk menunjang perkembangan seluruh bagian tanaman, menggemburkan dan menyuburkan tanah, menghasilkan senyawa antibiotik yang bisa mencegah tanaman menjadi layu, memperkaya unsur hara yang diperlukan tanaman dan masih banyak yang lainnya.
5. Masa panen
Masa panen kentang tergantung dari kondisi wilayah, cuaca dan varietas. Pada umumnya kentang dapat dipanen setelah berumur 80-120 hari. Proses panen tidak sembarangan jangan sampai umur tanaman kentang melebihi dan kekurangan karena dapat menyebabkan kualitas kentang tidak bagus bahkan buruk.
Nah itulah ulasan seputar budidaya tanaman kentang, semoga dengan artikel ini bisa menambah pengetahuan teman-teman semua khususnya tentang budidaya kentang. Saya ucapkan terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Jangan pernah bosan membaca yah! semoga bermanfaat.
(Giovani/dari berbagai sumber)