Tanaman merupakan makhluk hidup yang memerlukan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangannya, sama halnya seperti manusia dan hewan. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman berupa unsur hara yang terdapat di dalam pupuk.
Hara terbagi menjadi dua bagian, yakni hara makro dan hara mikro. Keduanya sama-sama memiliki fungsi tersendiri bagi tanaman. Untuk mengetahui jenis hara yang dibutuhkan oleh tanaman, kita perlu mengetahui gejala atau ciri-ciri defisiensi hara (kekurangan hara) pada tanaman.
Karena pemberian hara dan pupuk yang tepat sesuai kebutuhan tanaman dapat memberikan dampak yang baik dan bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Berikut adalah 3 fungsi hara makro bagi tanaman beserta gejala yang muncul ketika tanaman mengalami defisiensi atau kekurangan hara :
1. Unsur N (Nitrogen)
Unsur Nitrogen berfungsi sebagai komponen utama dari berbagai substansi penting dalam tanaman, sebagai pembentuk asam amino dan klorofil pada daun tanaman. Unsur N dapat ditemukan dengan mudah dalam pupuk tunggal Urea, ZA (zvavelvuure ammonium).
Berikut ialah gejala yang muncul apabila tanaman anda kekurangan dan kelebihan unsur N:
- Kekurangan
- Tanaman memilki pertumbuhan yang lambat
- Tanaman menjadi kerdil
- Warna pada daun tua terlihat lebih terang atau muda
- Daun yang tua (yang lebih dulu muncul) berwarana kuning dan cepat mengering
- Pertumbuhan tidak simetris atau seimbang
- Pada fase generatif, pembentukan bunga dan buah pada taman melambat atau bahkan bisa berhenti berbunga dan berbuah
- Kelebihan
- Tanaman menjadi terlalu subur
- Batang menjadi berair dan lunak, hal ini dapat memudahkan tanaman terserang penyakit
- Ukuran daun menjadi lebih besar dengan warna hijau tua
- Proses pembentukan bunga dan buah akan tertunda atau bunga yang telah terbentuk akan mudah rontok.
2. Unsur P (Phospor)
Phospor berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan berperan dalam proses pertumbuhan akar pada tanaman. Unsur ini mudah ditemukan pada pupuk dasar seperti TSP dan SP-36.
Gejala ditimbulkan akibat dari kekurangan hara dari unsur P ini ditandai beberapa hal berikut:
- Perkembangan pada akar tanaman terhambat
- Warna daun terlalu tua dan lebar kebiruan, seperti tidak normal atau kusam
- Pertumbuhan tanaman akan melambat dan tanaman menjadi kerdil
- Perkembangan pada bentuk dan warna buah buruk
- Bentuk biji pada buah menjadi tidak normal
- Pembentukan dan proses pematangan pada buah terhambat
3. Unsur K (Kalium)
Unsur Kalium memiliki peran dalam proses fotosintesis (mengatur pembukaan dan penutupan pada stomata) serta salah satu komponen pembentuk enzim pada tanaman.
Selain itu, Kalium membantu pembentukan pati dan protein, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman (HPT), memperkuat jaringan agar tanaman tidak mudah rontok, serta mampu menambah rasa manis pada buah.
Unsur ini dapat ditemukan dengan mudah pada pupuk dasar KCl.
Berikut gejala yang ditimbulkan bila suatu tanaman mengalami kekurangan unsur hara K (kalium):
- Terdapat bercak kuning cekung pada bagian kulit batang atau ranting tanaman
- Dimulai dari daun tua hingga daun muda mulai menjadi keriting atau mengerut
- Tunas dan ranting pada tanamaan mati
- Mulai muncul warna kining pada tepi dan ujung daun yang sudah tua sehingga daun akan mudah mengalami kekeringan dan rontok
- Tanaman lebih mudah rebah
- Warna pada buah tidak merata atau buah berwarna pucat
- Ukuran buah tidak normal dan keriput
- Buah mudah rontok dan kematangannya terhambat
Jika tanaman yang Anda tanam menunjukkan gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk kimia, pupuk organik, hayati atau jenis pupuk lainnya yang tentunya mengandung unsur hara makro yang dibutuhkan.
Ketiga unsur hara makro di atas dapat juga ditemukan pada pupuk majemuk yaitu NPK. Pupuk NPK ini memiliki komposisi kandungan unsur hara makro yang berbeda-beda tergantung jenisnya.
Penggunaan pupuk NPK ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara pada masing-masing tanaman.
Memberikan pupuk pada tanaman tentu merupakan hal baik dan dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
Tetapi, pemberian yang berlebihan atau kekurangan juga tidak baik bagi tanaman dan lingkungan. Sehingga pemberian pupuk sesuai dosis yang dianjurkan merupakan hal tepat bagi pertumbuhan tanaman.