Sayuran Indigenous merupakan spesies sayuran yang berasal asli dari suatu daerah atau merupakan spesies sayuran introduksi (di bawa dari daerah lain) yang telah banyak dikonsumsi dan diusahakan sejak zaman dulu.
Sayuran introduksi akan berkembang dan beradaptasi dalam waktu yang lama, sehingga menjadi dikenal masyarakat pada daerah tertentu.
Jenis sayuran indigenous ini perlu dilestarikan, karena dapat menunjang perekonomian masyarakat. Selain bernilai ekonomi, tanaman sayur indigenous mudah beradaptasi dan mudah ditanam dipekarangan rumah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi serat dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, beberapa jenis tanaman sayur indigenous memiliki manfaat sebagai bahan obat-obatan herbal.
Berikut rangkuman beberapa jenis tanaman sayuran indigenous yang dikenal dapat dikonsumsi berdasarkan hasil penelitian beberapa peniliti dari pusat Kajian Hortikultura Tropika:
1. Gelang (Portulaca oleracea)
Tanaman gelang (sunda) atau krokot (jawa) merupakan tanaman terna yang mengandung air. Bagian yang dapat dikonsumsi dari tanaman ini ialah pucuk mudanya.
Selain itu, tanaman ini dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk penyakit yang menyerang sistem pencernaan dan penyakit lainnya seperti memperlancar darah.
2. Genjer (Limnocharis flava)
Tanaman genjer (Jawa) atau disebut eceng (sunda) termasuk tanaman herba aquatic yang mampu tumbuh mencapai 50 cm. Bagian dari tanaman yang dapat dikonsumsi ialah seluruh bagian tanaman yang masih muda kecuali akar.
Genjer biasa tumbuh pada lahan sawah sebagai gulma berdaun lebar atau sengaja tumbuh sebagai bahan budidaya.
3. Kacang Gude (Cajanus cajan (L) Millsp)
Kacang gude atau di Inggris dikenal sebagai kacang ercis memiliki banyak perbedaan nama lokal disetiap daerahnya. Bagian yang dikonsumsi ialah polong, daun dan juga akar. Bagian daun dan akarnya dikonsumsi sebagai obat untuk penyakit kuning, batuk dan cacingan.
4. Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.)
Katuk memiliki nama umum yang berbeda disetiap daerahnya. Seperti di Minangkabau disebut dengan simani, spying (Malay), kebing atau katukan (Jawa), sweet leaf bush / star gooseberry (English).
Bagian yang dapat dikonsumsi ialah daun, pucuk muda, bunga dan buah dari katuk. Kandungan nutrisinya yang tinggi dan cara budidaya katuk yang mudah menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan. Diantaranya ditanam sebagai tanaman pagar, banyak dimanfaatkan sebagai sayur juga obat tradisional.
5. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)
Pusat asal-usul dari Kacang belingbing (Palembang) atau kecipir (Jawa Tengah) diperkirakan berasal dari daerah Papua Nugini, Mauritus, Madagaskar dan India. Sedangkan pusat keankeragamannya terdapat di Indonesia.
Bagian tanaman yang dikonsumsi ialah bagian polong muda, umbi, daubn muda, serta bunganya.
6. Leunca (Solanum ningrum)
Leunca (Sunda) atau Ranti (Jawa) merupakan tanaman herba tahunan yang bagian buah muda, pucuk dan daun mudanya dapat dikonsumsi. Tanaman ini tergolong ke dalam golongan semak yang memiliki kandungan antiseptik, anti disentri dan anti inflamasi.
7. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
Pegagan atau antanan (Sunda) merupakan tanaman terna yang merayap menutupi permukaan tanah. Tanaman ini berasal dari kawasan Asia tropik yang menyukai tanah lembab. Bagian tanaman yang dikonsumsi ialah daun batang dan akar.
8. Poh Pohan (Pilea melastomoides)
Poh pohan ialah tanaman terna yang dapat tumbuh tegak dengan daun lunak dan memiliki aroma harum. Bagian yang dikonsumsi dari tanaman ini adalah daunnya. Biasanya daun dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu (lalap).
9. Sintrong (Crassocephalum crepidioides)
Sintrong (Sunda) atau Salentrong (Jawa) ialah tanaman terna yang dapt tumbuh tinggi mencapai 1 m. Tanamn ini berasal dari kawasan Afrika tropis yang mnyebar luas ke kawasan Asia tropika.
Bagian yang dimakan dari tanaman sintrong ialah bagian daun dan tunas tanaman. Kegunaan daun sintrong ialah sebagai lalapan juga sayuran.
10. Takokak (Solanum torvum)
Tumbuhan yang diduga berasal dari Amerika Serikat tropis ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak dengan batang berkayu. Bagian yang dikonsumsi ialah buah muda atau buah segar yang hijau dan dapan dimakan secara langsung. Hasil ekstrak dari tanaman berguna untuk pengobatan penyakit kulit.
sumber informasi
Susila AD, M. syukur, H. Purnamawati, K. Dharma, E. Gunawan, Evi. 2012. Tanaman Sayuran Indigenous. Bogor (ID). Pusat Kajian Hortikultura Tropika.