Porang merupakan tanaman liar yang dapat tumbuh dengan mudah di bawah tegakan pohon-pohon tinggi. Bentuk dan ciri-ciri dari tanaman porang sekilas mirip dengan tanaman iles-iles, suweg dan wulur. Dilihat dari potensi pasar dan harga jual dari tanaman porang yang tinggi, menyebabkan porang kembali diminati oleh masyarakat luas. Sehingga tak heran, apabila tanaman porang ini mulai kembali dibudidayakan.
Namun tahukah kamu? Bahwa banyak fakta menarik yang harus kamu ketahui mengenai tanaman porang ini. Yuk! Simak penjelasan faktanya.
5 Fakta mencengangkan Tanaman Porang

1. Merupakan bahan baku pembuatan lem atau pere

Kandungan glukomannan yang berbentuk tepung, terdapat banyak pada tanaman porang.
Serat alami yang mudah larut dalam air ini biasa digunakan sebagai bahan pengental makanan, bahkan menjadi bahan baku pembuatan lem yang ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, manfaat lain dari porang dapat dijadikan pengganti bahan pangan seperti beras dan jagung, serta umbi-umbian lain.
2. Mudah tumbuh dan dibudidayakan

Tanaman porang sempat ramai dibudidayakan di daerah Jawa Barat sekitar tahun 1987–1992. Akan tetapi, minimnya informasi pemasaran saat musim panen tiba menyebabkan para petani porang kebingungan.
Sehingga budidaya pada tanaman porang pun mulai meredup dan terlupakan begitu saja akibat pergantian zaman. Padahal cara budidaya dari tanaman porang ini cukuplah mudah.
Tanaman porang dapat tumbuh dan dibudidayakan dengan mudah. Hal ini dikarenakan bibit tanaman porang dapat diambil dengan mudah dari potongan bagian umbi batangnya (umbi), tanpa harus menunggu munculnya biji.
Umbi yang dapat ditanam ditandai dengan munculnya titik tumbuh atau bubil.
Tanaman porang dapat ditemukan tumbuh liar di hutan hutan, atau di bawah tegakan tanaman (naungan dari pohon).
Namun baru-baru ini tanaman porang mulai kembali diminati dan mulai dibudidayakan kembali, meskipun masih melalui pengolahan hutan (bukan pada lahan khusus budidaya).
3. Satu famili dengan bunga bangkai

Talas hutan atau dikenal dengan tanaman porang memiliki nama latin Amorpophallus oncophyllus. Porang ini termasuk tanaman anggota dari famili Araceae, yang dikenal dengan bunga bangkai.
Penamaan bunga bangkai tersebut dikarenakan aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari bunga yang muncul dari tanaman.
4. Bisnis yang menjanjikan

Tidak banyak yang tahu, bahwa tanaman porang banyak diincar konsumen di pasaran dunia.
Diantaranya diincar oleh negari ginseng Korea dan negeri tirai bambu Jepang.
Tepung umbi yang dihasilkan dari tanaman porangini dimanfaatkan sebagai bahan dasar dari konyaku, kosmetik, serta bahan untuk membuat obat.
Salah seorang petani dari Madiun menjual hasil budidaya porang dengan bentuk chips, umbi basah dan tepung.
Tentunya harga jualnya cukup tinggi sekitar Rp2.500 per kilogram dan kisaran hasil panen umbi basah seberat 16 ton per hektar. Sedangkan untuk harga chips dari porang ialah Rp27.000 per kilogram dan dalam bentuk tepung seharga Rp600.000 per kilogramnya.
5. Kandungan gizi yang tinggi
Porang mengandung banyak gizi didalamnya termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, alkaloid, serat pangan, serta kalsium oksalat. Selain itu, kandungan glukomanan pada porang sangatlah tinggi dibandingkan yang lain.
Kalsium oksalat yang berbentuk Kristal inilah yang biasa menyebabkan gatal-gatal pada lidah orang yang mengonsumsinya. Tetapi penanganan selama pengolahan umbi porang yang baik, salah satunya dengan perendaman air garam dapat mengurangi kandungan kalsium oksalat.
Sehingga rasa gatal dapat berkurang dan porang dapat dikonsumsi.