Nama kambing gembrong memang terdengar asing di telinga orang awam. Namun di kalangan peternak kambing, nama ini cukup banyak dikenal dan populer. Kambing ini adalah salah satu jenis kambing khas endemik negara Indonesia.
Kambing yang satu ini memiliki ciri tubuh yang unik dan menarik yaitu dengan bulu panjangnya menyerupai seekor anjing. Tapi sayangnya, kambing jenis Gembrong ditetapkan sebagai salah satu hewan yang terancam punah. Populasinya semakin menurun hari demi hari.

Ciri Khas Kambing Gembrong
Kambing gembrong banyak terdapat di daerah kawasan timur pulau Bali utamanya berada di kabupaten Karangasem. Kambing ini diketahui merupakan hasil persilangan dari dua jenis kambing lain yaitu kambing Kashmir dan kambing Turki yang didapatkan dari luar negeri.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari kambing khas pulau Bali ini, yaitu :
1. Memiliki Bulu Panjang
Kambing ini mempunyai bulu yang cukup panjang hingga mencapai 15 sampai 25 cm. Saking panjangnya bulu ini, wajah dan telinganya bahkan tertutup oleh bulu. Bulu yang panjang ini biasanya terdapat pada kambing jantan.
Pada kambing betina, bulu ini hanya berkisar antara 2 sampai 3 cm saja, tidak sepanjang bulu kambing jantan. Bulu-bulu ini tumbuh rata hampir di seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali. Sekilas, mereka memang nampak seperti anjing Bouvier.
2. Warna Dominan Putih
Tubuh kambing ini didominasi warna putih sebanyak kurang lebih 61.5 %. Beberapa bagian berwarna coklat muda sebanyak 23.08 % dan coklat sebanyak 15.38 %. Umumnya, kambing ini terlahir dengan corak tubuh satu warna saja.
Namun juga ada anakan Gembrong yang terlahir dengan kombinasi warna. Prosentase kelahiran satu warna adalah 69,23 %, kelahiran dengan dua warna adalah 15,38 % dan tiga warna adalah 15,38 %.
3. Bentuk Tubuh
Kambing ini memiliki ciri spesifik lainnya yaitu badan yang terbilang pendek dengan wajah cekung. Mereka mempunyai ukuran tubuh yang sedikit lebih besar dari pada kambing kacang, namun lebih kecil dari pada kambing PE berusia 6 – 7 bulan.
Ukuran tubuh kambing ini rata-rata sekitar 1,25 meter. Saat dilahirkan, mereka hanya berbobot 2 kg saja. Bahkan jika kelahiran menghasilkan 2 anak, mereka hanya berbobot 1,5 kg saja. Tingkat kematian anak kambing sebelum sapih cukup tinggi yaitu sekitar 20 persen.
Populasi Kambing Gembrong
Kambing ini tercatat sebagai salah satu spesies khas Indonesia yang keberadaannya kini mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, jumlah kambing ini di wilayah Nusantara hanya sekitar 200 ekor pada tahun 1970.
Jumlah tersebut terus menurun drastis dan mencapai angka 80 ekor pada tahun 1996 dan 64 ekor pada tahun 1998. Pada saat ini, jumlah gembrong diperkirakan hanya sekitar 20 ekor saja. Tentunya hal ini cukup meresahkan dan perlu segera diberi perhatian khusus.
Saat ini, Pemerintah memang sedang berusaha menggalakkan kembali dan meningkatkan jumlah populasi kambing berambut panjang ini. Namun, rupanya hal ini bukan sesuatu yang mudah. Kambing ini membutuhkan perawatan dan perhatian khusus dalam perkembangannya.
Salah satu faktor penyebab menurunnya populasi Gembrong dengan drastis adalah karena kambing ini memiliki nilai jual yang tidak begitu tinggi. Banyak peternak yang kurang antusias memelihara jenis gembrong karena dinilai kurang menguntungkan.
Selain itu, kemampuan reproduksi gembrong juga dinilai rendah dan sering menghadapi kematian. Dari kemungkinan 3 kali kehamilan, hanya satu anak yang memiliki kemampuan dan bertahan hidup dengan baik.
Itulah sekilas informasi tentang kambing gembrong satwa endemik Indonesia yang perlu Anda ketahui. Kambing ini memang berada di ambang batas kepunahan, namun beberapa peternakan masih mencoba untuk mengembangkan dan merawatnya. Harapannya semoga populasi kambing ini bisa meningkat dan lepas dari ancaman kepunahan.