Cara merawat Murai Batu
Cara merawat murai batu terutama untuk lomba perlu dilakukan secara hati-hati.
Murai Batu menjadi jenis burung paling sering diperlombakan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Poin penting penjurian biasanya meliputi variasi lagu yang dapat dibawakan dengan speed rapat, tegas, dan tembakan-tembakannya keras.
Setiap pemilik burung kicau tentu ingin mencapai itu semua. Namun, harus mengerti dengan baik cara merawat Murai Batu untuk lomba. Kira-kira seperti apa?
Langkah Mudah Merawat Murai Batu untuk Lomba
Berikut cara merawat murai batu untuk lomba yang terbagi dalam dua bagian, yakni sebelum dan sesudah kontes. Perawatan sebelum kontes bertujuan meningkatkan peforma, kemudian sesudah kontes supaya tetap rajin berbunyi.
1. Merawat Murai Batu sebelum lomba
1) Mengisolasi
Sejak satu minggu sebelum kontes, jauhkan burung Murai Batu dari segala kebisingan. Buat suasana senyaman mungkin sehingga dipastikan tidak ada satu pun pengganggu.
Tujuan dari isolasi ini adalah supaya fisik dan psikisnya terjaga. Dengan begitu, peformanya saat perlombaan pun menjadi optimal.
2) Meningkatkan porsi makan
Cara merawat Murai Batu untuk lomba selanjutnya adalah dengan meningkatkan stamina tubuh. Jika biasanya setiap hari hanya memakan 6 ekor jangkrik, maka saat 3 hari sebelum kontes beri 10 ekor jangkrik.
Waktu terbaik adalah pagi dan sore hari. Pemberian makan dengan porsi lebih besar ini dapat meningkatkan birahi Murai Batu sehingga lebih gacor.
3) Memandikan sebelum kontes
Pecinta burung kicau pemula seringkali melewatkan cara ini. Padahal, memandikan Murai Batu saat dua jam sebelum kontes dapat membuat lebih jinak dan menstabilkan birahinya.
Alhasil, penampilannya ngeban-nya lebih bagus. Usai dimandikan, beri makanan berupa 4 ekor jangkrik dan 5 ekor ulat hongkong.
2. Merawat Murai Batu sesudah lomba
1) Memberi makan porsi normal
Usai perlombaan, porsi makan dapat dikembalikan pada normalnya dengan jenis yang tepat. Makanan terbaik untuk Murai Batu adalah jangkrik, voer, kroto, ulat hongkong.
Semua jenis tersebut dapat diberikan secara bergantian per harinya. Namun, apabila kotoran burung berubah menjadi basah atau mencret, maka hentikan.
2)Menjaga kesehatan
Cara menjaga kesehatan Murai Batu yang baru saja mengikuti kontes adalah menjemurnya selama 30 menit, tidak boleh lebih. Kemudian 3 hari setelah kontes, silahkan menambah waktu penjemuran apabila panas matahari tidak sempurna.
Selain itu, jangan lupa juga untuk membersihkan sangkar setiap pagi, terutama saat kotoran dan bekas pakannya sudah berceceran.
3) Menguatkan mental
Mental yang kuat dan sehat menjadi kunci bagus atau tidaknya Murai Batu. Sebab saat perlombaan, aspek yang dilihat adalah kekuatan, stamina, serta materi atau isian yang menunjang.
Burung harus dikuatkan mentalnya agar berani berkicau optimal. Caranya bisa dilakukan dengan umbaran (membiarkan terbang bebas dalam kandang sepanjang 3 meter) dan krodong (menutup sangkar dengan kain).
4) Melatih mastering
Cara merawat Murai Batu untuk lomba yang wajib dilakukan adalah proses pemasteran. Kendati sebelumnya menang dalam kontes. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kicauan.
Mulanya, perdengarkan suara ringan sekali per hari selama seminggu, seperti serindit, cililin, kenari, dan lovebird.
Selanjutnya, tingkatkan frekuensi selama sebulan. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan suara lebih kasar, seperti cucak janggot. Carilah variasi lagu terenak yang nanti dapat dibawakan burung Murai Batu dengan mudah.
Kesimpulan
Cara merawat Murai Batu untuk lomba agar gacor ternyata cukup mudah, bukan? Tinggal ikuti saja setiap langkah di atas.
Paling penting saat memelihara burung kicau untuk lomba adalah ketelatenan. Sebab jika tidak, Murai Batu hanya akan terlantar dan tidak mungkin gacor. Selamat mencoba dan semoga juara, ya.